Kamis, 04 Juni 2015

Makalah sumber belajar

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Pendidikan merupakan kunci keberhasilan dan kesuksesan suatu bangsa. Dalam melaksanakan program pendidikan diperlukan peran guru dalam proses pembelajaran agar tercapai tujuan pendidikan. Istilah belajar  sudah terlalu akrab dengan kehidupan kita sehari-hari.   Di masyarakat,  kita sering menjumpai penggunaan istilah belajar seperti:  belajar membaca,  belajar bernyanyi, belajar berbicara, belajar matematika.Masih banyak lagi   penggunaan istilah, bahkan  termasuk kegiatan belajar yang sifatnya lebih umum dan tak mudah diamati, seperti, belajar hidup mandiri, belajar menghargai waktu, belajar berumah-tangga, belajar bermasyarakat, belajar mengendalikan diri, dan sejenisnya.
Bila kita ingin lebih mengkaji lebih mendalam mengenai pendidikan dan belajar, hal yang perlu untuk  tidak dilupakan adalah mengenai sumber belajar, semua kegiatan dalam belajar maupun dalam dunia pendidikan perlu adanya sumber belajar untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Oleh karena itu penulis ingin mengkaji dan memahami apa sebenarnya sumber belajar dalam dunia pendidikan itu. Dalam makalah ini penulis ingin menguraikan tentang pengertian sumber belajar, Jenis- jenis sumber belajar dalam pendiidikan, Fungsi sumber belajar, Kriteria memilih sumber belajar, Bagaimana memanfatkan  lingkungan sebagai sumber belajar, Prosedur merancang sumber belajar dan Bagaimana mengoptimalkan sumber belajar. Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat digunakan untuk membantu tiap orang untuk belajar dan manampilkan kompetensinya. Sumber belajar meliputi, pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar (AECT 1994), Menurut Dirjen Dikti (1983: 12), sumber belajar adalah segala sesuatu dan dengan mana seseorang mempelajari sesuatu. Degeng (1990: 83) menyebutkan sumber belajar mencakup semua sumber yang mungkin dapat dipergunakan oleh si-belajar agar terjadi prilaku belajar. Dalam proses belajar komponen sumber belajar itu mungkin dimanfaatkan secara tunggal atau secara kombinasi, baik sumber belajar yang direncanakan maupun sumber belajar yang dimanfaatkan.
B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas kita dapat menarik permasalahan yang ada antara lain:
1.      Bagaimana pengertian,jenis, tujuan dan fungsi dari sumber belajar ?
2.      Bagaimana pusat sumber belajar ?
3.      Bagaimana belajar dengan mengutamakan sumber belajar?
4.      Bagaimana peranan komputer dalam dunia pendidikan?
C.  Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari sumber belajar  agar dapat memberi manfaat, dalam hal ini peningkatan mutu pendidikan;
2.      Untuk mengetahui pusat-pusat sumber belajar;
3.      Untuk mengetahui bagaimana belajar dengan mengutamakan sumber belajar; dan
4.      Untuk mengetahui peranan komputer dalam dunia pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A.  Sumber Belajar
1.    Pengertian Sumber Belajar
Edgar Dale (1969) seorang ahli pendidikan mengemukakan sumber belajar adalah, ‘ segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang.’ Pendapat lain dikemukakan oleh Association Educational Comunication and Tehnology AECT (1977) yaitu ‘ berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.
Kedua pengertian tersebut menunjukkan bahwa pada hakikatnya sumber belajar begitu luas dan kompleks, lebih dari sekedar media pembelajaran. Segala hal yang sekiranya diprediksikan akan mendukung dan dapat dimanfaatkan untuk keberhasilan pembelajaran dapat dipertimbangkan menjadi sumber belajar. Dengan pemahaman ini maka guru bukanlah satu-satunya sumber tetapi hanya salah satu saja dari sekian sumber belajar lainnya.
Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
2.    Jenis – Jenis Sumber Belajar
Dari pengertian sumber belajar  melahirkan beberapa pembagian jenis sumber belajar. Ada yang membagi menjadi enam jenis sumber belajar yaitu
a)    sumber berupa pesan.
b)   manusia,
c)    bahan
d)   Peralatan
e)    teknik/metode
f)    lingkungan/setting.
Secara garis besarnya, terdapat dua jenis sumber belajar yaitu:
a)    Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yakni sumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.
b)   Sumber belajar yang dimanfaatkan(learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Dari kedua macam sumber belajar, sumber-sumber belajar dapat berbentuk
a)    pesan: informasi, bahan ajar; cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya
b)    orang: guru, instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga, tokoh karier dan sebagainya
c)     bahan: buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik yang dirancang untuk pembelajaran, relief, candi, arca, komik, dan sebagainya;
d)   alat/ perlengkapan: perangkat keras, komputer, radio, televisi, VCD/DVD, kamera, papan tulis, generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng dan sebagainya;
e)    pendekatan/ metode/ teknik: disikusi, seminar, pemecahan masalah, simulasi, permainan, sarasehan, percakapan biasa, diskusi, debat, talk shaw dan sejenisnya
f)    lingkungan: ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar, toko, museum, kantor dan sebagainya.
Berbagai jenis sumber belajar tersebut, pada dasarnya tidak boleh dilihat secara parsial. Hendaknya dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh dalam sebuah proses pembelajaran. Semua jenis sumber belajar yang memang sesuai, perlu dipertimbangkan demi tercapainya pembelajaran lebih baik. Dengan demikian diharapkan akan berdampak positif terhadap hasil pembelajaran.

3.    Fungsi Sumber Belajar Dalam Pendidikan
Sumber belajar memiliki fungsi :
a)    Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.
b)   Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara: mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan  memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
c)    Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
d)   Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan: meningkatkan kemampuan sumber belajar; penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
e)    Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit; memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
f)    Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.
Fungsi-fungsi di atas sekaligus menggambarkan tentang alasan dan arti penting sumber belajar untuk kepentingan proses dan pencapaian hasil pembelajaran siswa.
4.    Ktiteria Memilih Sumber Belajar
Dalam memilih sumber belajar harus memperhatikan kriteria sebagai berikut:
a)    ekonomis: tidak harus terpatok pada harga yang mahal
b)   praktis: tidak memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit dan langka
c)    mudah: dekat dan tersedia di sekitar lingkungan kita;
d)   fleksibel: dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional dan
e)     sesuai dengan tujuan: mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar, dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa.
B.  Pusat Sumber Belajar
1.    Pengertian Pusat Sumber Belajar
Menurut Sukorini (Warsito,2008:215) Pusat sumber belajar merupakan tempat di mana berbagai jenis sumber belajar dikembangkan, dikelola dan dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan pembelajaran. Merril dan Drob berpendapat bahwa Pusat sumber belajar merupakan suatu aktivitas yang terorganisasi yang berhubungan dengan kurikulum dan pembelajaran pada suatu satuan pendidikan (Warsito, 2008:215). Dengan demikian, Pusat sumber belajar merupakan sarana untuk mengelola dan
       Mengembangkan sumber belajar. Pusat sumber belajar sering disebut juga sebagai media center, yang diartikan sebagai lembaga yang memberikan fasilitas pendidikan, pelatihan, dan pengenalan berbagai media pembelajaran. Pusat sumber belajar dirancang untuk memberikan kemudahan kepada peserta didik baik secara individu maupun kelompok atau guru untuk memanfaatkan sumber belajar yang tersedia. Dengan demikian, kebutuhan akan sumber belajar dalam proses pembelajaran bisa terpenuhi dengan adanya pusat sumber belajar.
       Pembentukan Pusat sumber belajar juga didasari oleh pentingnya sebuah lingkungan dalam mendukung proses belajar siswa. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu faktor pendukung siswa dalam belajar adalah kondisi lingkungan yang nyaman. Dengan adanya Pusat sumber belajar, siswa bisa diorientasikan untuk melakukan proses belajar di tempat tersebut. Dengan demikian, pusat sumber belajar yang sudah disetting sedemikian rupa agar memberikan kenyamanan pada penggunanya, dapat membantu siswa dalam proses belajar. Pengembangan sistem pembelajaran menuntut peningkatan efektifitas kegiatan belajar mengajar dengan memberikan penekanan pada aktivitas siswa dimana kegiatan belajar di kelas dan pusat
       Sumber belajar merupakan suatu rangkaian kegiatan yang terpadu. Ada beberapa contoh yang merupakan pusat sumber belajar, diantaranya yaitu perpustakaan, laboratorium, taman belajar dan yang lainnya.
2.    Tujuan dan Fungsi Pusat Sumber Belajar
a)    Secara umum, tujuan dari Pusat sumber  belajar adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan proses belajar mengajar melalui pengembangan sistem pembelajaran. Hal ini dilaksanakan dengan menyediakan berbagai macam pilihan untuk menunjang kegiatan kelas tradisional dan untuk mendorong penggunaan cara-cara yang baru (non-tradisional), yang paling sesuai untuk mencapai tujuan program akademis dan kewajiban-kewajiban institusional yang direncanakan lainnya.
b)   Selain itu, secara khusus pusat sumber belajar bertujuan untuk :
1)   Menyediakan berbagai macam pilihan komunikasi untuk menunjang kegiatan kelastradisional.
2)   Mendorong penggunaan cara-cara belajar baru yang paling cocok untuk mencapai tujuan program akademis dan kewajiban institusional lainnya.
3)   Memberikan pelayanan dalam perencanaan, produksi, operasional, dan tindaklanjut untuk pengembangan sistem pembelajaran yang ada.
4)   Melaksanakan latihan untuk para tenaga pengajar mengenai pengembangan sistem pembelajaran dan integrasi teknologi dalam proses pembelajaran. Memajukan usaha penelitian yang perlu tentang penggunaan media pendidikan.
5)   Menyebarkan informasi yang akan membantu memajukan penggunaan berbagai macam sumber belajar dengan lebih efektif dan efesien
6)   Menyediakan pelayanan produksi bahan ajar
7)   Memberikan konsultasi untuk modifikasi dan desai fasilitas sumber belajar.
8)   Membantu mengembangkan standar penggunaan sumber-sumber belajar
9)   Menyediakan pelayanan pemeliharaan atas berbagai macam peralatan.
10)                   Membantu dalam pemilihan dan pengadaan bahan-bahan media dan peralatannya. Menyediakan pelayanan evaluasi untuk membantu menentukan efektifitas berbagai cara pengajaran.
Berdasarkan tujuan umum dan tujuan khusus di atas, pusat sumber belajar mempunyai fungsi dan kegiatan sebagai:
1)   Fungsi pengembangan sistem intruksional
Fungsi ini menolong jurusan atau departemen dan staf tenaga pengajar secara individual di dalam membuat rancangan (desain) dan pemilihan options (pilihan) untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar dan mengajar,yangmeliputi: Perencanaankurikulum, Identifikasi, pilihan program pembelajaran Seleksiperalatan dan bahan Perkiraan biaya Pelatihan bagi tenaga pengajar Perencanaan program Prosedur evaluasi Revisi program.
2)   Fungsi informasi
Dalam kehidupan sehari-hari orang sering memerlukan informasi, baik untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan usahanya. Ada beberapa macam sumber informasi, seperti pusat komputer (puskom), bahan bacaan, radio, televisi, perorangan, lembaga, dan sebagainya. Jika informasi yang diperlukan hanya sedikit dan yang memerlukannya juga sedikit, maka bahan informasinya dapat disimpan dalam satu file. Jika yang memerlukannnya lebih banyak, maka perlu dibentuk perpustakaan lengkap dengan katalognya. Bahkan jika lebih banyak lagi, harus menggunakan database computer.
3)   Fungsi pelayanan media
Fungsi ini berhubungan dengan pembuatan rencana program media dan pelayanan pendukung yang dibutuhkan oleh staf pengajar dan pelajar, yang meliputi : Sistem penggunaan media untuk kelompok besar. Sistem penggnaan media untuk kelompok kecil Fasilitas dan program belajar sendiri(individual) Pelayanan perpustakaan media/bahan pengajaran Pelayanan pemeliharaan dan peminjaman/sirkulasi Pelayanan pembelian bahan-bahan dan peralatan.
4)   Fungsi produksi
Fungsi ini berhubungan dengan penyediaan materi dan bahan pelajaran yang tidak dapat diperoleh melalui sumber komersial, yang meliputi :  Penyimpanan karya seni asli (original atwork) untuk tujuan pembelajaran Produksi transparansi untuk OHP. Produksi fotografi (slide, filmstrip, foto, dan lain-lain) untuk presentasi Pelayanan reproduksi fotografi Pemrograman, pengeditan, dan reproduksirekaman Pemrogaraman, pemeliharaan, dan pengembangan system radio dan televisi di kampus.
5)   Fungsi administratif
Fungsi ini berhubungan dengan cara-cara bagaimana tujuan dan prioritas program dapat tercapai. Fungsi ini berhubungan dengan semua segi program yang dilaksanakan dan akan melibatkan semua staf dan pemakai dengan cara-cara yang sesuai. Hal ini meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut : Supervisi personalia untuk media. Pengembangan koleksi media untuk program pembelajaran Pengembangan spesifikasi pendidikan untuk fasilitas baru Pengembagan system peminjaman/sirkulasi Pemeliharaan kelangsungan pelayanan produksi bahan pembelajaran Penyediaan pelayanan untuk pemeliharaan bahan, peralatan, dan fasilitas. Kelima fungsi pusat sumber belajar dengan kegiatan-kegiatan di atas merupakan fungsi dan kegiatan yang ideal. Seberapa jauh kegiatan yang ideal tersebut dapat dilaksanakan oleh pusat sumber belajar, akan sangat bergantung pada tujuan program pembelajaran, fasilitas, peralatan yang dimiliki, staf dan personalia yang ada dalam pusat sumber belajar yang bersangkutan. Namun demikian dapatlah dipastikan bahwa kelima fungsi diatas akan selalu dijumpai dalam setiap pusat sumber belajar sebagai suatu lembaga yang berusaha untuk memajukan efektivitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran. Yang berbeda hanyalah kegiatan-kegiatan nyata yang berhubungan dengan keempat fungsi di atas, sesuai dengan adanya pembatasan-pembatasan yang terdapat pada masing-masing pusat sumber belajar.
C.  Belajar Dengan Mengutamakan Sumber Belajar
Pelajaran yang melibatkan cara belajar dengan mengutamakan sumber belajar umumnya disediakan dalam studi individual dengan menggunakan beberapa ukuran dari mengajar mandiri dan belajar mandiri. Pelajaran seperti itu selalu menggunakan sumber belajar secara luas seperti yang telah diuraikan sebelumnya dan dapat menggunakan berbagai fasilitas yang ada pada pusat sumber belajar.
Walaupun begitu, belajar dengan mengutamakan sumber belajar sebenarnya tidak hanya menggunakan sistem belajar individual yang sangat berstruktur dan berbagai pengalaman dengan sistem pendekatan belajarmyang berorientasi pada siswa dengan menggunakan sumber belajar manusiawi dengan nonmanusiawi secara opsional.kelas yang diselenggarakan dengan sistem belajar dengan mengutamakan sumber belajar mencakup banyak pendekatan belajar individual. Pusat sumber belajar dimanfaatkan di berbagai ingkat pendidikan melalui cara yang secara mendasar berbeda, dan cara penggunaanya juga tergantung pada keputusan yang luas atau tingginya tingkat dan sifat strategi pendekatan instruksional yang dipakai.. Beberapa lembaga pendidikan yang memanfaatkan penuh ousat sumber belajar juga tergantung pada program yang ditawarkan dan dipromosikan untuk berbagai tujuan latar belakang keinginan dan motivasi yang bersifat umum. Usaha seperti ini merupakan hal yang biasa bagi pusat sumber belajar yang bernaung pada fakultas tertentu atau yang hanya berhubungan dengan sumber belajar untuk lingkungan pokok bahasa khusus (misalnya, biologi atau Pendidikan kesehatan)
Integritas dengan Sistem Belajar Mengajar
Dalam kaitannya dengan fasilitas belajar tebuka dengan sistem pendekatan belajar yang berorientasi pada siswa di pusat sumber belajar, sejumlah pengarahan dan nasehat untuk para siswa dalam memilih dan menggunakan sumber belajar harus ditentukan pada keseimbangan antara pengarahan dan bimbingan dengan fleksibilitas ada pada siswa. Hal ini tergantung pada cukup seberapa jauh keterbukaan dan fleksibilitas situasi belajar yang ada, serta kecocokanya dalan tujuan pembelajaran.
Pada banyak sekolah atau perguruan tinggi di temui peningkatan kesadaran tentang perlunya integrasi antara proses belajar dan mengajar yang ada dengan berbagai layanan yang menunjang. Keadaan ini telah mengarah pada kombinasi lembaga pendidikan dengan berbagai sumber belajar yang ada di perpustakaan, yang antara lain meliputi komputer dan media bibawah satu naungan pelayanan kegiatan meraka. Dengan demikian, pusat sumber belajar diharapkan dapat memberikan pelayanan yang terbaik terhadap kebutuhan para siswa akan sumber belajar yang disediakan oleh lembaga pendidikan.
a)    Peranan Guru
Dalam sebuah pusat sumber belajar, peranan guru berubah secara efektif dari seorang yang hanya memberikan informasi menjadi seorang yang memberikan bimbingan dan bantuan bagi yang memerlukannya. Dalam satu pelajaran yang berorientasi pada pusat pusat sumber belajar dan kebutuhan siswa, guru lebih merupakan manajer/pengelola sumber belajar daripada menyadiakan informasi. Peranan guru memeng tidak mudah untuk diterapkan bagi beberapa orang guru, khususnya mengenai berbagai keterampilan yang berhubungan dengan sumber belajar yang diproduksi oleh sekolah yang juga harus dipelajarinya. Berbagai faktor tersebut menunjukkan betapa diperlukannya berbagai program penataran dan pelatihan untuk para guru yang mempunyai kaitan dengan pemamfaatan dan pengadaan berbagai sumber belajar. Misalnya, cara memproduksi sumber belajar, organisasi pusat sumber belajar, dan penggunaan berbagai sumber belajar yang terorganisir dengan baik.
b)   Karakteristik Siswa
Telah banyak fakta yang diketahui bahwa siswa yang berbeda, berbeda pula dalam cara belajar. Untuk melayanimkebutuhan individual yang berbeda-beda dalam cara belajar, maka sangat tepat apabila disajikan informasi yang serupa dalam alternatif bentuk sumber belajar. Misalnya dalam memperkenalkan metode mengajar dalam kelompok kecil untuk membantu para siswa yang menemui kesulitan dalam belajar sendiri. Selain itu pemamfaatan pusat sumber belajar sangat tergantung pada karakteristik siswa, karena disini siswa dituntut kemandiriannya dalam belajar. Sehingga siswa yang tidak mempunyai kemandirian dan motivasi untuk belajar maka keberadaan pusat sumber belajar tidaklah terlalu penting bagi mereka.
c)    Umpan Balik dan Evaluasi
Seperti halnya dalam semua situasi belajar, umpan balik diperoleh oleh kedua belah pihak, yakni dari para siswa dan staf pengajar tenteng permasalahan dan pengalaman mereka yang berhubungan dengan pusat sumber belajar.
D.  Komputer Dalam Pendidikan
Dunia pendidikan adalah dunia proses belajar. Secara tradisional kita biasa berpikir, komponen dasar dunia pendidikan terdiri dari: siswa, narasumber (fasilitator – guru), dan sumber belajar. Kita sering mengabaikan peran dan pengaruh masyarakat lain, seperti: para pejabat non keguruan, orangtua siswa yang tergabung dalam komite pendidikan dan lingkungan dunia usaha, terhadap pendidikan. Kita juga kurang mendayagunakan kemajuan teknologi untuk kemajuan pendidikan. Yang kita anggap harus terlibat dalam proses belajar, selama ini, hanyalah siswa saja.
Kita lupa bahwa para pendidik, guru, dan masyarakat luas mestinya tidak berhenti terlibat dalam proses belajar. Mereka juga harus tetap belajar. Sekali kelompok ini berhenti (belajar), maka ia akan berdampak kepada stagnancy, terhenti-nya, atau setidaknya melambatnya kemajuan pendidikan di Indonesia.Siapa yang mendidik, dan yang di-didik? Tidak semua orang terdidik menjadi pendidik, dan tidak semua pendidik pula menjadi guru. Pendidik adalah orang yang memperhatikan dan mau berbuat sesuatu untuk pendidikan. Siapa saja yang terdidik bisa menjadi pendidik kalau mau, termasuk presiden dan tukang becak. Sementara, guru adalah pendidik yang berprofesi sebagai pengajar. Ada berbagai macam guru; di antaranya: guru mata pelajaran di sekolah atau pusat-pusat pembelajaran. Alangkah bagusnya bila semua pendidik dan guru mata pelajaran bersinergi dalam mendidik bangsa ini. Akan lebih bagus lagi, kalau mereka (pendidik dan guru) mempunyai kemampuan untuk memanfaatkan teknologi komputer untuk pendidikan. Komputer dapat didefenisikan sebagai alat yang dapat menerima informasi, diterapkan untuk prosedur pemrosesan informasi, dan memberikan hasil informasi baru dalam bentuk yang mudah digunakan oleh pemakai. Bagaimana kondisi pendidikan di Indonesia terkait Pemanfaatan teknologi? Disayangkan, bahwa sampai sekarang belum ada data konkrit, yang mengungkapkan ada berapa orang guru dan tenaga kependidikan di seluruh Indonesia yang tahu, yang gandrung terhadap pemakaian teknologi komputer di lahan kerjanya. Walaupun terlihat, belum cukup banyak tenaga kependidikan dan guru yang mampu memanfaatkan komputer untuk pengelolaan manajemen pendidikan dan pembelajaran, sebetulnya, usaha kearah Pemanfaatan komputer sudah harus di-seriusi. Perangkat keras dan lunak, komputer dan internet di sekolah, kantor dinas pendidikan, dan di masyarakat luas sudah cukup banyak tersedia. Pelatihan Pemanfaatan komputer juga sudah cukup sering diadakan. Pemanfaatan komputer dalam dunia pendidikan yaitu :
1)      pemakaian komputer untuk kepentingan administrasi dan manajemen pendidikan di tiap sekolah dan secara nasional.
2)      penggunaan komputer untuk ( alat pembelajaran) dan atau sumber belajar. Negara kita termasuk yang tertinggal dalam Pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran. Bahkan, kita terbelakang dalam Pemanfaatan teknologi pembelajaran dengan pemakaian komputer non internet, sekalipun. Padahal, komputer telah cukup lama dan cukup banyak tersebar di sekolah, dan di tengah masyarakat. Di berbagai kota kecamatan, sudah sangat banyak ditemukan toko, (usaha) sewa komputer. Semua perangkat teknologinya sudah tersedia.namun kita lemah dalam Pemanfaatan.Kata ‘pendidikan’, biasanya, diasosiasikan dengan orang dewasa, yaitu: tenaga kependidikan dan guru. Sementara, kata ‘belajar‘ dikaitkan dengan siswa. Mendidik adalah usaha sadar yang semestinya dilakukan oleh orang yang telah terdidik kepada anak didik.
3)      Penggunaan Komputer sebagai Superkalkulator. Digital komputer dapat menghitung dengan tepet kebutuhan ratusan bahkan ribuan orang/jam dalam waktu yang singkat. Dalam perkembangannya penggunaan komputer semakin meningkat.
4)      Penggunaan komputer untuk Mengajar Komputer dan Memprogram dengan komputer.
Agar pendidikan atau pembelajaran efektif; sebaiknya, siswa juga melakukan pembelajaran secara sadar. Anak muda diharapkan mau mempelajari apa-apa yang bernilai pendidikan. Namun pada kenyataannya, anak muda biasanya hanya akan mempelajari apa yang disukainya saja. Yang kurang disukainya tidak akan mereka pelajari, betapapun pentingnya objek itu menurut pandangan orang terdidik.
Hal yang positif dari produk teknologi, adalah, siswa menyukainya. Siswa dengan mudah mengenal dan mengoperasikan peralatan teknologi. Tugas guru menjadi terbantu, karena mereka cukup memberikan arahan dari segi content, isi situs pendidikan saja.
BAB III
PENUTUP
A.      KESIMPULAN
1)        Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
2)        Secara garis besarnya, terdapat dua jenis sumber belajar yaitu:
a)      Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yakni sumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.
b)      Sumber belajar yang dimanfaatkan(learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
3)        Sumber belajar merupakan tempat di mana berbagai jenis sumber belajar dikembangkan, dikelola dan dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan pembelajaran.
Ada yang membagi menjadi enam jenis sumber belajar yaitu: sumber berupa pesan, manusia, Peralatan, teknik/metode, lingkungan/setting.
4)        Pelajaran yang melibatkan cara belajar dengan mengutamakan sumber belajar umumnya disediakan dalam studi individual dengan menggunakan beberapa ukuran dari mengajar mandiri dan belajar mandiri. Pelajaran seperti itu selalu menggunakan sumber belajar secara luas seperti yang telah diuraikan sebelumnya dan dapat menggunakan berbagai fasilitas yang ada pada pusat sumber belajar.
5)   Pemanfaatan komputer dalam dunia pendidikan yaitu :
a)    pemakaian komputer untuk kepentingan administrasi dan manajemen pendidikan di tiap sekolah dan secara nasional.
b)   penggunaan komputer untuk ( alat pembelajaran) dan atau sumber belajar
c)    Penggunaan Komputer sebagai Super kalkulator
d)   Penggunaan komputer untuk Mengajar Komputer dan Memprogram dengan komputer.
B.       SARAN
Diharapkan kepada pemerintah agar menfasilitasi setiap sekolah dengan berbagai sumber belajar, utamanya yang berbasis tekhnologi seperti komputer dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Dan diharapkan kepada para pendidik agar memperdalam pengetahuan mereka baik di bidang masing-masing maupun yang berkaitan dengan tekhnologi pendidikan. Serta kepada para peserta didik agar memanfaatkan berbagai sumber belajar agar prestasi mereka dapat meningkat dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
AECT. 1977. Definisi Teknologi Pendidikan. (Diterjemahkan oleh PAU di Universitas Terbuka). Penerbit Manajemen PT. Grafindo Persada. Jakarta.
Adaptasi dari : Depdiknas. 2004. Pedoman Merancang Sum
http://dc416.4shared.com/doc/9TRc3G1c/preview.html
http://zamrishabib.wordpress.com/2009/06/16/pusat-sumber-belajar/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar