BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pendidikan merupakan kunci keberhasilan dan kesuksesan suatu
bangsa. Dalam melaksanakan program pendidikan diperlukan peran guru dalam proses
pembelajaran agar tercapai tujuan pendidikan. Istilah belajar sudah terlalu akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Di masyarakat, kita sering menjumpai penggunaan istilah belajar
seperti: belajar membaca, belajar bernyanyi, belajar berbicara, belajar
matematika.Masih banyak lagi penggunaan
istilah, bahkan termasuk kegiatan belajar
yang sifatnya lebih umum dan tak mudah diamati, seperti, belajar hidup mandiri,
belajar menghargai waktu, belajar berumah-tangga, belajar bermasyarakat, belajar
mengendalikan diri, dan sejenisnya.
Bila kita ingin
lebih mengkaji lebih mendalam mengenai pendidikan dan belajar, hal yang perlu untuk tidak dilupakan adalah mengenai sumber belajar,
semua kegiatan dalam belajar maupun dalam dunia pendidikan perlu adanya sumber belajar
untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Oleh karena itu penulis ingin mengkaji dan memahami
apa sebenarnya sumber belajar dalam dunia pendidikan itu. Dalam makalah ini penulis
ingin menguraikan tentang pengertian sumber belajar, Jenis- jenis sumber belajar
dalam pendiidikan, Fungsi sumber belajar, Kriteria memilih sumber belajar, Bagaimana
memanfatkan lingkungan sebagai sumber belajar,
Prosedur merancang sumber belajar dan Bagaimana mengoptimalkan sumber belajar. Sumber
belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud
tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah
maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan
belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat digunakan untuk
membantu tiap orang untuk belajar dan manampilkan kompetensinya. Sumber belajar
meliputi, pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar (AECT 1994), Menurut Dirjen
Dikti (1983: 12), sumber belajar adalah segala sesuatu dan dengan mana seseorang
mempelajari sesuatu. Degeng (1990: 83) menyebutkan sumber belajar mencakup semua
sumber yang mungkin dapat dipergunakan oleh si-belajar agar terjadi prilaku belajar.
Dalam proses belajar komponen sumber belajar itu mungkin dimanfaatkan secara tunggal
atau secara kombinasi, baik sumber belajar yang direncanakan maupun sumber belajar
yang dimanfaatkan.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di
atas kita dapat menarik permasalahan yang ada antara lain:
1. Bagaimana
pengertian,jenis, tujuan dan fungsi dari sumber belajar ?
2. Bagaimana
pusat sumber belajar ?
3. Bagaimana
belajar dengan mengutamakan sumber belajar?
4. Bagaimana
peranan komputer dalam dunia pendidikan?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian dari sumber belajar
agar dapat memberi manfaat, dalam hal
ini peningkatan mutu pendidikan;
2.
Untuk mengetahui pusat-pusat sumber belajar;
3.
Untuk mengetahui bagaimana belajar dengan
mengutamakan sumber belajar; dan
4.
Untuk mengetahui peranan komputer dalam dunia
pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sumber
Belajar
1. Pengertian Sumber Belajar
Edgar Dale
(1969) seorang ahli pendidikan mengemukakan sumber belajar adalah, ‘ segala sesuatu
yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang.’ Pendapat lain dikemukakan
oleh Association Educational Comunication and Tehnology AECT (1977) yaitu ‘ berbagai
atau semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan
siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah
siswa dalam mencapai tujuan belajar.
Kedua pengertian
tersebut menunjukkan bahwa pada hakikatnya sumber belajar begitu luas dan kompleks,
lebih dari sekedar media pembelajaran. Segala hal yang sekiranya diprediksikan akan
mendukung dan dapat dimanfaatkan untuk keberhasilan pembelajaran dapat dipertimbangkan
menjadi sumber belajar. Dengan pemahaman ini maka guru bukanlah satu-satunya sumber
tetapi hanya salah satu saja dari sekian sumber belajar lainnya.
Dengan demikian
dapat disimpulakan bahwa Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber
baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik
dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah
peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
2.
Jenis
– Jenis Sumber Belajar
Dari pengertian
sumber belajar melahirkan beberapa pembagian
jenis sumber belajar. Ada yang membagi menjadi enam jenis sumber belajar yaitu
a) sumber berupa pesan.
b) manusia,
c) bahan
d) Peralatan
e) teknik/metode
f)
lingkungan/setting.
Secara garis
besarnya, terdapat dua jenis sumber belajar yaitu:
a) Sumber belajar yang dirancang (learning
resources by design), yakni sumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan
sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah
dan bersifat formal.
b) Sumber belajar yang dimanfaatkan(learning
resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk
keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan
untuk keperluan pembelajaran.
Dari kedua
macam sumber belajar, sumber-sumber belajar dapat berbentuk
a) pesan: informasi, bahan ajar; cerita
rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya
b) orang: guru, instruktur, siswa, ahli, nara sumber,
tokoh masyarakat, pimpinan lembaga, tokoh karier dan sebagainya
c) bahan: buku, transparansi, film, slides, gambar,
grafik yang dirancang untuk pembelajaran, relief, candi, arca, komik, dan sebagainya;
d) alat/ perlengkapan: perangkat keras,
komputer, radio, televisi, VCD/DVD, kamera, papan tulis, generator, mesin, mobil,
motor, alat listrik, obeng dan sebagainya;
e) pendekatan/ metode/ teknik: disikusi,
seminar, pemecahan masalah, simulasi, permainan, sarasehan, percakapan biasa, diskusi,
debat, talk shaw dan sejenisnya
f) lingkungan: ruang kelas, studio, perpustakaan,
aula, teman, kebun, pasar, toko, museum, kantor dan sebagainya.
Berbagai jenis
sumber belajar tersebut, pada dasarnya tidak boleh dilihat secara parsial. Hendaknya
dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh dalam sebuah proses pembelajaran. Semua
jenis sumber belajar yang memang sesuai, perlu dipertimbangkan demi tercapainya
pembelajaran lebih baik. Dengan demikian diharapkan akan berdampak positif terhadap
hasil pembelajaran.
3.
Fungsi
Sumber Belajar Dalam Pendidikan
Sumber belajar memiliki fungsi :
a) Meningkatkan produktivitas pembelajaran
dengan jalan: mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu
secara lebih baik dan mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga
dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.
b) Memberikan kemungkinan pembelajaran yang
sifatnya lebih individual, dengan cara: mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional;
dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk
berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
c) Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap
pembelajaran dengan cara: perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis;
dan pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
d) Lebih memantapkan pembelajaran, dengan
jalan: meningkatkan kemampuan sumber belajar; penyajian informasi dan bahan secara
lebih kongkrit.
e) Memungkinkan belajar secara seketika,
yaitu: mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak
dengan realitas yang sifatnya kongkrit; memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
f) Memungkinkan penyajian pembelajaran yang
lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.
Fungsi-fungsi di atas sekaligus menggambarkan
tentang alasan dan arti penting sumber belajar untuk kepentingan proses dan pencapaian
hasil pembelajaran siswa.
4.
Ktiteria
Memilih Sumber Belajar
Dalam memilih sumber belajar harus memperhatikan
kriteria sebagai berikut:
a) ekonomis: tidak harus terpatok pada harga
yang mahal
b) praktis: tidak memerlukan pengelolaan
yang rumit, sulit dan langka
c) mudah: dekat dan tersedia di sekitar
lingkungan kita;
d) fleksibel: dapat dimanfaatkan untuk berbagai
tujuan instruksional dan
e) sesuai dengan tujuan: mendukung proses dan pencapaian
tujuan belajar, dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa.
B. Pusat
Sumber Belajar
1. Pengertian
Pusat Sumber Belajar
Menurut
Sukorini (Warsito,2008:215) Pusat sumber belajar merupakan tempat di mana berbagai
jenis sumber belajar dikembangkan, dikelola dan dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan
efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan pembelajaran. Merril dan Drob berpendapat
bahwa Pusat sumber belajar merupakan suatu aktivitas yang terorganisasi yang berhubungan
dengan kurikulum dan pembelajaran pada suatu satuan pendidikan (Warsito, 2008:215).
Dengan demikian, Pusat sumber belajar merupakan sarana untuk mengelola dan
Mengembangkan sumber belajar. Pusat sumber
belajar sering disebut juga sebagai media center, yang diartikan sebagai lembaga
yang memberikan fasilitas pendidikan, pelatihan, dan pengenalan berbagai media pembelajaran.
Pusat sumber belajar dirancang untuk memberikan kemudahan kepada peserta didik baik
secara individu maupun kelompok atau guru untuk memanfaatkan sumber belajar yang
tersedia. Dengan demikian, kebutuhan akan sumber belajar dalam proses pembelajaran
bisa terpenuhi dengan adanya pusat sumber belajar.
Pembentukan Pusat sumber belajar juga didasari
oleh pentingnya sebuah lingkungan dalam mendukung proses belajar siswa. Tidak dapat
dipungkiri bahwa salah satu faktor pendukung siswa dalam belajar adalah kondisi
lingkungan yang nyaman. Dengan adanya Pusat sumber belajar, siswa bisa diorientasikan
untuk melakukan proses belajar di tempat tersebut. Dengan demikian, pusat sumber
belajar yang sudah disetting sedemikian rupa agar memberikan kenyamanan pada penggunanya,
dapat membantu siswa dalam proses belajar. Pengembangan sistem pembelajaran menuntut
peningkatan efektifitas kegiatan belajar mengajar dengan memberikan penekanan pada
aktivitas siswa dimana kegiatan belajar di kelas dan pusat
Sumber belajar merupakan suatu rangkaian kegiatan
yang terpadu. Ada beberapa contoh yang merupakan pusat sumber belajar, diantaranya
yaitu perpustakaan, laboratorium, taman belajar dan yang lainnya.
2.
Tujuan
dan Fungsi Pusat Sumber Belajar
a)
Secara umum, tujuan dari Pusat sumber belajar adalah untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi kegiatan proses belajar mengajar melalui pengembangan sistem pembelajaran.
Hal ini dilaksanakan dengan menyediakan berbagai macam pilihan untuk menunjang kegiatan
kelas tradisional dan untuk mendorong penggunaan cara-cara yang baru (non-tradisional),
yang paling sesuai untuk mencapai tujuan program akademis dan kewajiban-kewajiban
institusional yang direncanakan lainnya.
b)
Selain itu, secara khusus pusat sumber belajar
bertujuan untuk :
1)
Menyediakan berbagai macam pilihan komunikasi
untuk menunjang kegiatan kelastradisional.
2)
Mendorong penggunaan cara-cara belajar baru
yang paling cocok untuk mencapai tujuan program akademis dan kewajiban institusional
lainnya.
3)
Memberikan pelayanan dalam perencanaan, produksi,
operasional, dan tindaklanjut untuk pengembangan sistem pembelajaran yang ada.
4)
Melaksanakan latihan untuk para tenaga pengajar
mengenai pengembangan sistem pembelajaran dan integrasi teknologi dalam proses pembelajaran.
Memajukan usaha penelitian yang perlu tentang penggunaan media pendidikan.
5)
Menyebarkan informasi yang akan membantu
memajukan penggunaan berbagai macam sumber belajar dengan lebih efektif dan efesien
6)
Menyediakan pelayanan produksi bahan ajar
7)
Memberikan konsultasi untuk modifikasi dan
desai fasilitas sumber belajar.
8)
Membantu mengembangkan standar penggunaan
sumber-sumber belajar
9)
Menyediakan pelayanan pemeliharaan atas berbagai
macam peralatan.
10)
Membantu dalam pemilihan dan pengadaan bahan-bahan
media dan peralatannya. Menyediakan pelayanan evaluasi untuk membantu menentukan
efektifitas berbagai cara pengajaran.
Berdasarkan tujuan
umum dan tujuan khusus di atas, pusat sumber belajar mempunyai fungsi dan kegiatan
sebagai:
1)
Fungsi
pengembangan sistem intruksional
Fungsi ini menolong jurusan atau departemen dan staf tenaga pengajar secara individual di dalam membuat rancangan (desain) dan pemilihan options (pilihan) untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar dan mengajar,yangmeliputi: Perencanaankurikulum, Identifikasi, pilihan program pembelajaran Seleksiperalatan dan bahan Perkiraan biaya Pelatihan bagi tenaga pengajar Perencanaan program Prosedur evaluasi Revisi program.
Fungsi ini menolong jurusan atau departemen dan staf tenaga pengajar secara individual di dalam membuat rancangan (desain) dan pemilihan options (pilihan) untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar dan mengajar,yangmeliputi: Perencanaankurikulum, Identifikasi, pilihan program pembelajaran Seleksiperalatan dan bahan Perkiraan biaya Pelatihan bagi tenaga pengajar Perencanaan program Prosedur evaluasi Revisi program.
2)
Fungsi
informasi
Dalam kehidupan sehari-hari orang sering
memerlukan informasi, baik untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan usahanya.
Ada beberapa macam sumber informasi, seperti pusat komputer (puskom), bahan bacaan,
radio, televisi, perorangan, lembaga, dan sebagainya. Jika informasi yang diperlukan
hanya sedikit dan yang memerlukannya juga sedikit, maka bahan informasinya dapat
disimpan dalam satu file. Jika yang memerlukannnya lebih banyak, maka perlu dibentuk
perpustakaan lengkap dengan katalognya. Bahkan jika lebih banyak lagi, harus menggunakan
database computer.
3)
Fungsi
pelayanan media
Fungsi ini berhubungan dengan pembuatan
rencana program media dan pelayanan pendukung yang dibutuhkan oleh staf pengajar
dan pelajar, yang meliputi : Sistem penggunaan media untuk kelompok besar. Sistem
penggnaan media untuk kelompok kecil Fasilitas dan program belajar sendiri(individual)
Pelayanan perpustakaan media/bahan pengajaran Pelayanan pemeliharaan dan peminjaman/sirkulasi
Pelayanan pembelian bahan-bahan dan peralatan.
4)
Fungsi
produksi
Fungsi ini berhubungan dengan penyediaan
materi dan bahan pelajaran yang tidak dapat diperoleh melalui sumber komersial,
yang meliputi : Penyimpanan karya seni asli
(original atwork) untuk tujuan pembelajaran Produksi transparansi untuk OHP. Produksi
fotografi (slide, filmstrip, foto, dan lain-lain) untuk presentasi Pelayanan reproduksi
fotografi Pemrograman, pengeditan, dan reproduksirekaman Pemrogaraman, pemeliharaan,
dan pengembangan system radio dan televisi di kampus.
5)
Fungsi
administratif
Fungsi ini berhubungan dengan cara-cara
bagaimana tujuan dan prioritas program dapat tercapai. Fungsi ini berhubungan dengan
semua segi program yang dilaksanakan dan akan melibatkan semua staf dan pemakai
dengan cara-cara yang sesuai. Hal ini meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut
: Supervisi personalia untuk media. Pengembangan koleksi media untuk program pembelajaran
Pengembangan spesifikasi pendidikan untuk fasilitas baru Pengembagan system peminjaman/sirkulasi
Pemeliharaan kelangsungan pelayanan produksi bahan pembelajaran Penyediaan pelayanan
untuk pemeliharaan bahan, peralatan, dan fasilitas. Kelima fungsi pusat sumber belajar
dengan kegiatan-kegiatan di atas merupakan fungsi dan kegiatan yang ideal. Seberapa
jauh kegiatan yang ideal tersebut dapat dilaksanakan oleh pusat sumber belajar,
akan sangat bergantung pada tujuan program pembelajaran, fasilitas, peralatan yang
dimiliki, staf dan personalia yang ada dalam pusat sumber belajar yang bersangkutan.
Namun demikian dapatlah dipastikan bahwa kelima fungsi diatas akan selalu dijumpai
dalam setiap pusat sumber belajar sebagai suatu lembaga yang berusaha untuk memajukan
efektivitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran. Yang berbeda hanyalah kegiatan-kegiatan
nyata yang berhubungan dengan keempat fungsi di atas, sesuai dengan adanya pembatasan-pembatasan
yang terdapat pada masing-masing pusat sumber belajar.
C. Belajar Dengan Mengutamakan Sumber Belajar
Pelajaran
yang melibatkan cara belajar dengan mengutamakan sumber belajar umumnya disediakan
dalam studi individual dengan menggunakan beberapa ukuran dari mengajar mandiri
dan belajar mandiri. Pelajaran seperti itu selalu menggunakan sumber belajar secara
luas seperti yang telah diuraikan sebelumnya dan dapat menggunakan berbagai fasilitas
yang ada pada pusat sumber belajar.
Walaupun
begitu, belajar dengan mengutamakan sumber belajar sebenarnya tidak hanya menggunakan
sistem belajar individual yang sangat berstruktur dan berbagai pengalaman dengan
sistem pendekatan belajarmyang berorientasi pada siswa dengan menggunakan sumber
belajar manusiawi dengan nonmanusiawi secara opsional.kelas yang diselenggarakan
dengan sistem belajar dengan mengutamakan sumber belajar mencakup banyak pendekatan
belajar individual. Pusat sumber belajar dimanfaatkan di berbagai
ingkat pendidikan melalui cara yang secara mendasar berbeda, dan cara penggunaanya
juga tergantung pada keputusan yang luas atau tingginya tingkat dan sifat strategi
pendekatan instruksional yang dipakai.. Beberapa lembaga pendidikan yang memanfaatkan
penuh ousat sumber belajar juga tergantung pada program yang ditawarkan dan dipromosikan
untuk berbagai tujuan latar belakang keinginan dan motivasi yang bersifat umum.
Usaha seperti ini merupakan hal yang biasa bagi pusat sumber belajar yang bernaung
pada fakultas tertentu atau yang hanya berhubungan dengan sumber belajar untuk lingkungan
pokok bahasa khusus (misalnya, biologi atau Pendidikan kesehatan)
Integritas dengan Sistem
Belajar Mengajar
Dalam
kaitannya dengan fasilitas belajar tebuka dengan sistem pendekatan belajar yang
berorientasi pada siswa di pusat sumber belajar, sejumlah pengarahan dan nasehat
untuk para siswa dalam memilih dan menggunakan sumber belajar harus ditentukan pada
keseimbangan antara pengarahan dan bimbingan dengan fleksibilitas ada pada siswa.
Hal ini tergantung pada cukup seberapa jauh keterbukaan dan fleksibilitas situasi
belajar yang ada, serta kecocokanya dalan tujuan pembelajaran.
Pada
banyak sekolah atau perguruan tinggi di temui peningkatan kesadaran tentang perlunya
integrasi antara proses belajar dan mengajar yang ada dengan berbagai layanan yang
menunjang. Keadaan ini telah mengarah pada kombinasi lembaga pendidikan dengan berbagai
sumber belajar yang ada di perpustakaan, yang antara lain meliputi komputer dan
media bibawah satu naungan pelayanan kegiatan meraka. Dengan demikian, pusat sumber
belajar diharapkan dapat memberikan pelayanan yang terbaik terhadap kebutuhan para
siswa akan sumber belajar yang disediakan oleh lembaga pendidikan.
a)
Peranan Guru
Dalam
sebuah pusat sumber belajar, peranan guru berubah secara efektif dari seorang yang
hanya memberikan informasi menjadi seorang yang memberikan bimbingan dan bantuan
bagi yang memerlukannya. Dalam satu pelajaran yang berorientasi pada pusat pusat
sumber belajar dan kebutuhan siswa, guru lebih merupakan manajer/pengelola sumber
belajar daripada menyadiakan informasi. Peranan guru memeng tidak mudah untuk diterapkan
bagi beberapa orang guru, khususnya mengenai berbagai keterampilan yang berhubungan
dengan sumber belajar yang diproduksi oleh sekolah yang juga harus
dipelajarinya. Berbagai faktor tersebut menunjukkan betapa diperlukannya berbagai
program penataran dan pelatihan untuk para guru yang mempunyai kaitan dengan pemamfaatan
dan pengadaan berbagai sumber belajar. Misalnya, cara memproduksi sumber belajar,
organisasi pusat sumber belajar, dan penggunaan berbagai sumber belajar yang terorganisir
dengan baik.
b)
Karakteristik Siswa
Telah
banyak fakta yang diketahui bahwa siswa yang berbeda, berbeda pula dalam cara belajar.
Untuk melayanimkebutuhan individual yang berbeda-beda dalam cara belajar, maka sangat
tepat apabila disajikan informasi yang serupa dalam alternatif bentuk sumber belajar.
Misalnya dalam memperkenalkan metode mengajar dalam kelompok kecil untuk membantu
para siswa yang menemui kesulitan dalam belajar sendiri. Selain itu pemamfaatan
pusat sumber belajar sangat tergantung pada karakteristik siswa, karena disini siswa
dituntut kemandiriannya dalam belajar. Sehingga siswa yang tidak mempunyai kemandirian
dan motivasi untuk belajar maka keberadaan pusat sumber belajar tidaklah terlalu
penting bagi mereka.
c)
Umpan Balik dan Evaluasi
Seperti
halnya dalam semua situasi belajar, umpan balik diperoleh oleh kedua belah pihak,
yakni dari para siswa dan staf pengajar tenteng permasalahan dan pengalaman mereka
yang berhubungan dengan pusat sumber belajar.
D. Komputer Dalam Pendidikan
Dunia
pendidikan adalah dunia proses belajar. Secara tradisional kita biasa berpikir,
komponen dasar dunia pendidikan terdiri dari: siswa, narasumber (fasilitator – guru),
dan sumber belajar. Kita sering mengabaikan peran dan pengaruh masyarakat lain,
seperti: para pejabat non keguruan, orangtua siswa yang tergabung dalam komite pendidikan
dan lingkungan dunia usaha, terhadap pendidikan. Kita juga kurang mendayagunakan
kemajuan teknologi untuk kemajuan pendidikan. Yang kita anggap harus terlibat dalam
proses belajar, selama ini, hanyalah siswa saja.
Kita
lupa bahwa para pendidik, guru, dan masyarakat luas mestinya tidak berhenti terlibat
dalam proses belajar. Mereka juga harus tetap belajar. Sekali kelompok ini berhenti
(belajar), maka ia akan berdampak kepada stagnancy, terhenti-nya, atau setidaknya
melambatnya kemajuan pendidikan di Indonesia.Siapa yang mendidik, dan yang di-didik?
Tidak semua orang terdidik menjadi pendidik, dan tidak semua pendidik pula menjadi
guru. Pendidik adalah orang yang memperhatikan dan mau berbuat sesuatu untuk pendidikan.
Siapa saja yang terdidik bisa menjadi pendidik kalau mau, termasuk presiden dan
tukang becak. Sementara, guru adalah pendidik yang berprofesi sebagai pengajar.
Ada berbagai macam guru; di antaranya: guru mata pelajaran di sekolah atau pusat-pusat
pembelajaran. Alangkah bagusnya bila semua pendidik dan guru mata pelajaran bersinergi
dalam mendidik bangsa ini. Akan lebih bagus lagi, kalau mereka (pendidik dan guru)
mempunyai kemampuan untuk memanfaatkan teknologi komputer untuk pendidikan. Komputer
dapat didefenisikan sebagai alat yang dapat menerima informasi, diterapkan untuk
prosedur pemrosesan informasi, dan memberikan hasil informasi baru dalam bentuk
yang mudah digunakan oleh pemakai. Bagaimana kondisi pendidikan di Indonesia terkait
Pemanfaatan teknologi? Disayangkan, bahwa sampai sekarang belum ada data konkrit,
yang mengungkapkan ada berapa orang guru dan tenaga kependidikan di seluruh Indonesia
yang tahu, yang gandrung terhadap pemakaian teknologi komputer di lahan kerjanya.
Walaupun terlihat, belum cukup banyak tenaga kependidikan dan guru yang mampu memanfaatkan
komputer untuk pengelolaan manajemen pendidikan dan pembelajaran, sebetulnya, usaha
kearah Pemanfaatan komputer sudah harus di-seriusi. Perangkat keras dan lunak, komputer
dan internet di sekolah, kantor dinas pendidikan, dan di masyarakat luas sudah cukup
banyak tersedia. Pelatihan Pemanfaatan komputer juga sudah cukup sering diadakan.
Pemanfaatan komputer dalam dunia pendidikan yaitu :
1)
pemakaian komputer untuk kepentingan administrasi dan manajemen pendidikan
di tiap sekolah dan secara nasional.
2)
penggunaan komputer untuk ( alat pembelajaran) dan atau sumber belajar.
Negara kita termasuk yang tertinggal dalam Pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran.
Bahkan, kita terbelakang dalam Pemanfaatan teknologi pembelajaran dengan pemakaian
komputer non internet, sekalipun. Padahal, komputer telah cukup lama dan cukup banyak
tersebar di sekolah, dan di tengah masyarakat. Di berbagai kota kecamatan, sudah
sangat banyak ditemukan toko, (usaha) sewa komputer. Semua perangkat teknologinya
sudah tersedia.namun kita lemah dalam Pemanfaatan.Kata ‘pendidikan’, biasanya, diasosiasikan
dengan orang dewasa, yaitu: tenaga kependidikan dan guru. Sementara, kata ‘belajar‘
dikaitkan dengan siswa. Mendidik adalah usaha sadar yang semestinya dilakukan oleh
orang yang telah terdidik kepada anak didik.
3)
Penggunaan Komputer sebagai Superkalkulator. Digital komputer dapat
menghitung dengan tepet kebutuhan ratusan bahkan ribuan orang/jam dalam waktu yang
singkat. Dalam perkembangannya penggunaan komputer semakin meningkat.
4)
Penggunaan komputer untuk Mengajar Komputer dan Memprogram dengan komputer.
Agar
pendidikan atau pembelajaran efektif; sebaiknya, siswa juga melakukan pembelajaran
secara sadar. Anak muda diharapkan mau mempelajari apa-apa yang bernilai pendidikan.
Namun pada kenyataannya, anak muda biasanya hanya akan mempelajari apa yang disukainya
saja. Yang kurang disukainya tidak akan mereka pelajari, betapapun pentingnya objek
itu menurut pandangan orang terdidik.
Hal
yang positif dari produk teknologi, adalah, siswa menyukainya. Siswa dengan mudah
mengenal dan mengoperasikan peralatan teknologi. Tugas guru menjadi terbantu, karena
mereka cukup memberikan arahan dari segi content, isi situs pendidikan saja.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1)
Sumber
belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud
tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah
maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan
belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
2)
Secara
garis besarnya, terdapat dua jenis sumber belajar yaitu:
a) Sumber belajar yang dirancang (learning
resources by design), yakni sumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan
sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah
dan bersifat formal.
b) Sumber belajar yang dimanfaatkan(learning
resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk
keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan
untuk keperluan pembelajaran.
3)
Sumber belajar merupakan tempat di mana berbagai
jenis sumber belajar dikembangkan, dikelola dan dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan
efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan pembelajaran.
Ada yang membagi menjadi enam jenis sumber
belajar yaitu: sumber berupa pesan, manusia, Peralatan, teknik/metode, lingkungan/setting.
4)
Pelajaran yang melibatkan cara belajar dengan mengutamakan sumber belajar
umumnya disediakan dalam studi individual dengan menggunakan beberapa ukuran dari
mengajar mandiri dan belajar mandiri. Pelajaran seperti itu selalu menggunakan sumber
belajar secara luas seperti yang telah diuraikan sebelumnya dan dapat menggunakan
berbagai fasilitas yang ada pada pusat sumber belajar.
5) Pemanfaatan komputer dalam
dunia pendidikan yaitu :
a) pemakaian komputer untuk
kepentingan administrasi dan manajemen pendidikan di tiap sekolah dan secara nasional.
b) penggunaan komputer untuk
( alat pembelajaran) dan atau sumber belajar
c) Penggunaan Komputer sebagai
Super kalkulator
d) Penggunaan komputer untuk
Mengajar Komputer dan Memprogram dengan komputer.
B.
SARAN
Diharapkan
kepada pemerintah agar menfasilitasi setiap sekolah dengan berbagai sumber
belajar, utamanya yang berbasis tekhnologi seperti komputer dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Dan
diharapkan kepada para pendidik agar memperdalam pengetahuan mereka baik di
bidang masing-masing maupun yang berkaitan dengan tekhnologi pendidikan. Serta
kepada para peserta didik agar memanfaatkan berbagai sumber belajar agar
prestasi mereka dapat meningkat dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
AECT. 1977. Definisi Teknologi Pendidikan.
(Diterjemahkan oleh PAU di Universitas Terbuka). Penerbit Manajemen PT.
Grafindo Persada. Jakarta.
Adaptasi dari : Depdiknas. 2004. Pedoman Merancang Sum
http://dc416.4shared.com/doc/9TRc3G1c/preview.html
http://zamrishabib.wordpress.com/2009/06/16/pusat-sumber-belajar/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar