A. Kriteria
Keabsahan Data
Untuk menetapkan keabsahan
(trustworthiness) data si perlukan teknik pemeriksaan. Berdasarkan pelaksanaan
teknik pemeriksaan ada empat kriteria yang di gunakan, antara lain:
a)
Derajat kepercayaan (credibility)
Penerapan
kriteria derajat kepercayaan (kredibilitas) pada dasarnya menggantikan konsep
validitas internal dari nonkualitatif. Kritria ini berfungsi pertama,
melasanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya
dapat di capai; kedua, mempertunjukan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan
dengan jalan penbuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang di
teliti.
b)
Keterealihan (transferability)
Konsep
validitas itu menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan dapat atau di
terapkan pada semua konteks dalam populasi yang sama atas dasar penemuan yang
di peroleh pada sampel yang secara representative mewakili populasi itu.
Keteralihan
sebagai persoalan empiris bergantung pada kesamaan konteks pengirim dan
penerima. Untuk melakukan pengalihan tersebut seorang peneliti khendaknya
mencari dan mengumpulkan kejadian empiris tentang kesamaan konteks. Dengan
demikianpeneliti bertanggung jawab untuk menyediakan data deksriptif secukupnya
jika ia ingin membuat keputusan tentang pengalihan tersebut
c)
Kebergantungan (dependability),
Kriteria
kebergantungan merupakan substitusi istilah realibilitas dalam penelitian
nonkualitatif. Suatu penelitian yang realibel adalah apabila orang lain dapat
mengulangi/mereplikasi proses penelitian tersebut. Jika dua atau beberapa kali
diadakan pengulangan suatu studi dalam suatu kondisi yang sama dan hasilnya
secara esensial sama, maka dikatakan realibilitasnya tercapai. Persoalan yang
amat sulit dicapai di sini ialah bagaimana mencari kondisi yang benar-benar
sama.
d)
Kepastian (confirmability)
Kriteria
kepastian berasal dari konsep ‘objektivitas’ menurut nonkualitatif.
Nonkualitatif menetapkan objektivitas dari segi kesepakatan antarsubjek. Di
sini pemastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak bergantung pada
persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat, dan penemuan seseorang
itu objektif sedangkan jika di sepakati oleh beberapa atau banyak orang,
barulah di katakana objektif.
Jika
nonkualitatif menekankan pada ‘orang’, maka penelitian alamiah menghendaki agar
penekanan bukan pada orangnya, melainkan pada data. Dengan demikian
kebergantungan itu bukan lagi pada orangnya, melainkan pada datanyaitu sendiri.
Jadi, isinya di sini bukan lagi berkaitan dengan ciri-ciri penyidik, melainkan
berkaitan dengan ciri-ciri data.
B. Teknik
Pemeriksaan Keabsahan Data
Sebelum masing-masing teknik pemeriksaan
diuraikan, terlebih dahulu ikhtisarnya di kemukakan. Ikhtisar itu terdiri dari
kriteria yang di periksa dengan satu atau beberapa teknik pemeriksaan tertentu
yang di kemukakan dalam bentuk tabel berikut ini.
KRITERIA
|
TEKNIK
PEMERIKSAAN
|
Kredibilitas (derajat kepercayaan)
|
1)
Perpanjangan keikutsertaan
2)
Ketekunan pengamatan
3)
Triangulasi
4)
Pengecekan sejawat
5)
Kecukupan referensial
6)
Kajian kasus negatif
7)
Pengecekan anggota
|
Keteralihan
|
Uraian rinci
|
Kebergantungan
|
Audit kebergantungan
|
Kepastian
|
Audit kepastian
|
1.
Perpanjangan Keikutsertaan
Keikutsertaan
peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data, Keikutsertaan tersebut tidak
hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangan
keikutsertaan pada latar penelitian
Perpanjangan
keikutsertaan berarti peneliti tinggal di lapangan penelitian sampai kejenuhan
pengumpulan data tercapai. Jika hal itu di lakukan maka akan membatasi:
1) Membatasi
gangguan dari dampak peneliti pada konteks
2) Membatasi
kekeliruan (biases) peneliti
3) Mengkonpensasikan
pengaruh dari kejadian-kejadian yang tidak biasa atau pengaruh sesaat.
Perpanjangan
Keikutsertaan peneliti akan memungkinkan meningkatkan derajat kepercayaan data
yang dikumpulkan. Mengapa demikiaan?
Pertama,
peneliti dengan perpanjangan keikutsertaannya akan banyak mempelajari
‘kebudayaan’ dapat menguji ketidakbenaran informasi yang di perkenalkan oleh distorsi,
baik yang berasal dari diri sendiri maupun dari responden, dan membangun kpercayaan
subjek.
Perpanjangan
keikutsertaan juga menuntut peneliti agar terjun kelokasi dan dalam waktu yang
cukup panjang guna mendeteksi dan memperhitungkan distorsi yang mungkin
mengotori data. Pada tahap awal peneliti memasuki lapangan, peneliti masih di angap
orang asing, masih di curigai, sehingga informasi yang di berikan belum
lengkap, tidak mendalam dan mungkin masih banyak yang di rahasiakan. Dengan
perpanjang keikutsertaan, peneliti mengecek kembali apakah data yang telah di
berikan selama ini merupakan data yang sudah benar atau tidak. Bila data yang
di peroleh selama ini setelah di cek kembali pada sumber data asli atau sumber
data lain ternyata tidak benar, maka peneliti melakukan pengamatan lagi lebih
luas dan mendalam sehingga diperoleh data yang pasti kebenarannya.
Di
pihak lain, perpanjangan keikutsertaan
juga di maksudkan untuk membangun kepercayaan para subjek terhadap
peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri. Jadi, bukan sekadar
menerapkan teknik yang menjamin untuk mengatasinya. Selain itu, kepercayaan
diri pada peneliti merupakan proses pengembangan yang berlansung setip hari dan
merupakan alat untuk mencegah usaha coba-coba dari pihak subjek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar