Senin, 01 Juni 2015

Kriteria keabsahan data



A.    Kriteria Keabsahan Data
Untuk menetapkan keabsahan (trustworthiness) data si perlukan teknik pemeriksaan. Berdasarkan pelaksanaan teknik pemeriksaan ada empat kriteria yang di gunakan, antara lain:
a)      Derajat kepercayaan (credibility)
Penerapan kriteria derajat kepercayaan (kredibilitas) pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dari nonkualitatif. Kritria ini berfungsi pertama, melasanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat di capai; kedua, mempertunjukan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan penbuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang di teliti.
b)      Keterealihan (transferability)
Konsep validitas itu menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan dapat atau di terapkan pada semua konteks dalam populasi yang sama atas dasar penemuan yang di peroleh pada sampel yang secara representative mewakili populasi itu.
Keteralihan sebagai persoalan empiris bergantung pada kesamaan konteks pengirim dan penerima. Untuk melakukan pengalihan tersebut seorang peneliti khendaknya mencari dan mengumpulkan kejadian empiris tentang kesamaan konteks. Dengan demikianpeneliti bertanggung jawab untuk menyediakan data deksriptif secukupnya jika ia ingin membuat keputusan tentang pengalihan tersebut
c)      Kebergantungan (dependability),
Kriteria kebergantungan merupakan substitusi istilah realibilitas dalam penelitian nonkualitatif. Suatu penelitian yang realibel adalah apabila orang lain dapat mengulangi/mereplikasi proses penelitian tersebut. Jika dua atau beberapa kali diadakan pengulangan suatu studi dalam suatu kondisi yang sama dan hasilnya secara esensial sama, maka dikatakan realibilitasnya tercapai. Persoalan yang amat sulit dicapai di sini ialah bagaimana mencari kondisi yang benar-benar sama.
d)     Kepastian (confirmability)
Kriteria kepastian berasal dari konsep ‘objektivitas’ menurut nonkualitatif. Nonkualitatif menetapkan objektivitas dari segi kesepakatan antarsubjek. Di sini pemastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat, dan penemuan seseorang itu objektif sedangkan jika di sepakati oleh beberapa atau banyak orang, barulah di katakana objektif.
Jika nonkualitatif menekankan pada ‘orang’, maka penelitian alamiah menghendaki agar penekanan bukan pada orangnya, melainkan pada data. Dengan demikian kebergantungan itu bukan lagi pada orangnya, melainkan pada datanyaitu sendiri. Jadi, isinya di sini bukan lagi berkaitan dengan ciri-ciri penyidik, melainkan berkaitan dengan ciri-ciri data.
B.     Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Sebelum masing-masing teknik pemeriksaan diuraikan, terlebih dahulu ikhtisarnya di kemukakan. Ikhtisar itu terdiri dari kriteria yang di periksa dengan satu atau beberapa teknik pemeriksaan tertentu yang di kemukakan dalam bentuk tabel berikut ini.

KRITERIA
TEKNIK PEMERIKSAAN
Kredibilitas (derajat kepercayaan)
1)      Perpanjangan keikutsertaan
2)      Ketekunan pengamatan
3)      Triangulasi
4)      Pengecekan sejawat
5)      Kecukupan referensial
6)      Kajian kasus negatif
7)      Pengecekan anggota
Keteralihan
Uraian rinci
Kebergantungan
Audit kebergantungan
Kepastian
Audit kepastian

1.      Perpanjangan Keikutsertaan
Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data, Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan pada latar penelitian
Perpanjangan keikutsertaan berarti peneliti tinggal di lapangan penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai. Jika hal itu di lakukan maka akan membatasi:
1)      Membatasi gangguan dari dampak peneliti pada konteks
2)      Membatasi kekeliruan (biases) peneliti
3)      Mengkonpensasikan pengaruh dari kejadian-kejadian yang tidak biasa atau pengaruh sesaat.
Perpanjangan Keikutsertaan peneliti akan memungkinkan meningkatkan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan. Mengapa demikiaan?
Pertama, peneliti dengan perpanjangan keikutsertaannya akan banyak mempelajari ‘kebudayaan’ dapat menguji ketidakbenaran informasi yang di perkenalkan oleh distorsi, baik yang berasal dari diri sendiri maupun dari responden, dan membangun kpercayaan subjek.
Perpanjangan keikutsertaan juga menuntut peneliti agar terjun kelokasi dan dalam waktu yang cukup panjang guna mendeteksi dan memperhitungkan distorsi yang mungkin mengotori data. Pada tahap awal peneliti memasuki lapangan, peneliti masih di angap orang asing, masih di curigai, sehingga informasi yang di berikan belum lengkap, tidak mendalam dan mungkin masih banyak yang di rahasiakan. Dengan perpanjang keikutsertaan, peneliti mengecek kembali apakah data yang telah di berikan selama ini merupakan data yang sudah benar atau tidak. Bila data yang di peroleh selama ini setelah di cek kembali pada sumber data asli atau sumber data lain ternyata tidak benar, maka peneliti melakukan pengamatan lagi lebih luas dan mendalam sehingga diperoleh data yang pasti kebenarannya.
Di pihak lain, perpanjangan keikutsertaan  juga di maksudkan untuk membangun kepercayaan para subjek terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri. Jadi, bukan sekadar menerapkan teknik yang menjamin untuk mengatasinya. Selain itu, kepercayaan diri pada peneliti merupakan proses pengembangan yang berlansung setip hari dan merupakan alat untuk mencegah usaha coba-coba dari pihak subjek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar