KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah
SWT, karena berkat Rahmat dan Izin-Nya jualah sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan hasil praktikum ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam kami
sanjungkan kepada junjungan kami Rasulullah SAW, nabi akhir zaman Rahmatan Lil
‘Alamin.
Rasa terima kasih kami
haturkan kepada segenap pihak yang telah membantu penyusunan laporan hasil
praktikum ini, baik berupa moril dan materil. Laporan ini masihlah memiliki
banyak kekurangan, olehnya itu kami mengharap kritik dan saran dari pembaca
sekalian demi penyempurnaan laporan ini di masa yang akan datang. Dan akhir kata, semoga laporan ini dapat
memberi manfaat bagi pembacanya.
Makassar, Januari 2011
KATA
PENGANTAR……………………………………………………
HALAMAN
PENGESAHAN…………………………………………
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………
DAFTAR
TABEL…………………………………………………………………
DAFTAR
GAMBAR……………………………………………………
BAB
I PENDAHULUAN……………………………………………….
A. Latar
Belakang Praktikum…………………………………………
B. Rumusan
Masalah…………………………………………………
C. Tujuan
Praktikum………………………………………………
D. Manfaat
Praktikum…………………………………………………
BABA
II KAJIAN PUSTAKA………………………………
A. Pengertian
Kebudayaan
B. Unsur
– Unsur Kebudayaan
C. Wujud
dan Komponen Kebudayaan
D. Manusia
sebagai Mahkluk Individu dan Mahkluk Sosial
BAB
III METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Lokasi
Praktikum
B. Alasan
Pemilihan Lokasi
C. Waktu
Pelaksanaan Praktikum
D. Alat
dan Bahan
E. Teknik
Pelaksanaan Praktikum
F. Teknik
Pengambilan Data Teknik Analisis Data
BAB
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
BAB
V PENUTUP
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel
I Kelompok Umur Responden
Tabel
II Pekerjaan Responden
Tabel
III Tingkat Pendidikan
Tabel
IV Jumlah Pendapatan Responden
Tabel
V Jumlah Anggota / Anak Yang
Dimiliki
Tabel
VI Kegiatan Sosial Yang Sering
Dilakukan
Tabel
VII Kegiatan Budaya Yang Sering
Dilakukan
BAB 1 PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Seperti yang telah kita ketahui, masyarakat
Indonesia terdiri atas bermacam-macam suku dan budaya khususnya hubungan antar
masyarakat (hubungan sosial budaya). Salah satu contohnya adalah hubungan
sosial budaya yang ada di desa Kanreapia kecamatan Tomblo Pao ini. Di sini jelas
terlihat hubungan sosial antar masyarakat sangat erat, begitu juga hubungan
sosial mereka dengan pendatang baru yang cukup bagus.
Selain hubungan sosial masyarakat di desa Kanreapia
cukup menarik untuk untuk diteliti, budayanya juga demikian. Ada beberapa
budaya yang masih sangat dipertahankan oleh masyarakat setempat, seperti
gotong-royong, maupun pesta adat (pesta panen).
Maka dari itu menyadari
arti pentingnya kebudayaan gotong-royang ini, sehingga kami berkeinginan
mengetahui apa yang membuat budaya gotongroyang yang masih sangat baik di
daerah ini, masih terus tumbuh dan berkembang? Mungkin dengan kita mengetahui
penyebab tumbuh dan berkembangnya budaya gotong-royong daerah ini sehingga
dapat membuat daerah-daerah lain yang ada di Sulawesi Selatan atau bahkan
Indonesia akan terus menjaga kebudayaan asli Indonesia ini.
- Rumusan Masalah
1.
Bagaimana kehidupan sosial masyarakat di
desa Kanreapia Kec. Tombolo Pao Kab. Gowa ?
2.
Bagaimana hubungan sosial antar masyararakat
di desa Kanreapia Kec. Tombolo Pao Kab. Gowa ?
3.
Budaya – budaya apa saja yang masih
dipertahankan di desa Kanreapia Kec. Tombolo Pao Kab. Gowa ?
4.
Bagaimana cara masyarakat di desa
Kanreapia Kec. Tombolo Pao Kab. Gowa agar budaya mereka masih tetap bertahan ?
- Tujuan Pratikum
Sesuai
dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari praktikum ini adalah:
1.
Untuk menggambarkan kehidupan sosial
masyarakat di desa Kanreapia Kec. Tombolo Pao Kab. Gowa
2.
Untuk mendeskripsikan hubungan sosial
antar masyarakat di desa Kanreapia Kec. Tombolo Pao Kab. Gowa
3.
Untuk menetahui budaya yang masih tetap
dipertahankan ole masyarakat desa Kanreapia Kec. Tombolo Pao Kab. Gowa
4.
Untuk mengetahui cara melestarikan
budaya yang ada di desa Kanreapia Kec. Tombolo Pao Kab. Gowa
D.
Manfaat Praktikum
Dari hasil laporan Praktikum ini kita dapat
menetahui gambaran umum mengenai keadaan desa Kanreapia Kec. Tombolo Pao Kab.
Gowa , baik dari segi kehidupan sosial masyarakatnya, hubungan sosial antar
masyarakat, maupun budaya – budaya yang ada di desa ini.
BAB II KAJIAN
PUSTAKA
A. Pengertian
Kebudayaan Menurut Beberapa Ahli
1.
Herskovits
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut
Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma
sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius,
dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.
2.
Menurut
Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat.
3.
Menurut
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut,
dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
B. Unsur – unsur Kebudayaan
Menurut Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan
memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
- alat-alat teknologi
- sistem ekonomi
- keluarga
- kekuasaan politik
Menurut Bronislaw Malinowski
mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
- sistem norma sosial yang
memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan
diri dengan alam sekelilingnya
- organisasi ekonomi
- alat-alat dan lembaga-lembaga
atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan
utama)
- organisasi kekuatan (politik)
- Wujud
dan Komponen Kebudayaan
a)
Wujud
kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud
kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
- Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
- Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraks, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
- Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
b)
Komponen
kebudayaan
Berdasarkan wujudnya tersebut,
kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama:
- Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
- Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
- Hakikat
Manusia sebagai Mahkluk Individu dan Makhluk Sosial
Di dalam diri manusia terdapat dua kepentingan yaitu
kepentingan individu dan bersama.Kepentingan individu didasarkan manusia
sebagai makhluk individu,karena pribadi manusia yang ingin memenuhi kebutuhan
pribadi .Kepentingan bersama didasarkan manusia sebagai makhluk sosial (kelompok)yang
ingin memenuhi kebutuhan bersama.
Dalam perjalanannya,kepentingan-kepentingan tersebut
kadan saling berhadapan dan kadang pula saling terkait.Terkadang muncul suatu
penolakan dan penerimaan yang pada akhirnya bermuara pada etika,yaitu suatu ajaran
tentang norma dan tingkah laku yang berlaku dalam suatu kehidupan
manusia.Artinya, tidak kompromi antara kepentingan individu dan kebersamaan
ditimbang menurut kadar etis, tidaknya
kedua kepentingan tersbut.
Menurut Jurgen Habermas(2001),masyarakat memiliki
tiga jenis kepentingan yiang memiliki pendekatan rasio berbeda.Pertama,
kepentingan teknis ,hal ini sangat kuat berhubungan dengan penyediaan sumber
daya natural dan juga kerja(instrumentalis).Kedua,kepentingan interaksi,ini
merupakan kepentingan praktis yang sesuai dengan hakikat manusia sebagai
makhluk sosial.Ketga,kepentingan kekuasaan,di satu sisi,hal ini berhubungan
erat dengan distribusi kekuasaan dalam masyarakat.Di sisi lain adanya sebua
kebutuhan dasar manusia untuk membebaskan diri dari segala bentuk dominasi atau
kebebasan.
Manusia sebagai makhluk individu diartikan sebagai
person atau perseorangan atau sebagai diri pribadi.Manusia sebagai diri pribadi
merupakan makhluk yang diciptakan secara sempurna oleh Tuhan Yang Maha Esa yang
disebutkan dalam kitab suci Al-Qur’an dalam ihal ini manusia tidak dibenarkan
untuk melakukan perbuatan tercela seperti berjudi,korupsi, bersina,membunuh,
mabuk,dan lain-lain.Sebaliknya,pribadi manusia dituntut mampu
berinteraksi,berkomunikasi,bekerja sama,dan saling berlomba-lomba melakukan
perbuatan menuju yang lebih baik dengan individu lainnya.
Manusia sebagai
makhluk sosial diartikan bahwa manusia sebagai warga masyarakat.Dalam
kehidupan sehari-hari manusia tidak mungkin dapat hidup sendiri atau mencukupi
kebutuhan sendiri.Meskipun dia mempunyai kedudukan dan tahta,dia selalu
membutuhkan manusia lain.Setip manusia cenderung untuk berkomunikasi
,berinteraksi,dan bersosialisasi dengan manusia lainya.Telah berabad-abad
konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada,yang menitikberatkan pada
pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu yakni memiliki unsur
keharusan biologis yaitu:
1.
Dorongan untuk makan
2.
Dorongan untuk mempertahankan diri
3.
Dorongan untuk melangsungkan hubungan
beda jenis
Banyak faktor
yang mendorong manusia secara
individual membutuhkan dirinya sebagai makhluk sosial sehingga terbentuk
interaksi sosial antara manusia satu dengan manusia yang lainnya.Secara garis
besar , faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari
tiga hal ,yakni:
1.
Tekanan emosional, kondisi psikilogis
seseorang sangt mempengaruhi bagaiman manusia
berinteraksi satu sama lain,
apakah sedang bahagia, senang atau sebaliknya sedih, beduka dst.
2.
Harga diri yang rendah ketika kondisi
seseorang berada dalam kondisi yang direndahkan maka ia akan memiliki hasrat
yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain. Karena ketika sesorang merasa
direndahkan dengan secara spontan ia membutuhkan kasih sayang dari pihak lain
atua dukungan moral untuk membentuk kondisi psikologis kembali seperti semula.
3.
Isolasi sosial. Orang yang merasa atau
dengan sengaja terisolasi oleh komunitasnya atau pihak-pihak tertentu, maka ia
akan berupaya melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran
agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis. (Rusmin Tumanggor, 2002).
BAB III METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A.
Lokasi Praktikum
-
Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao
Kabupaten Gowa
B.
Alasan Pemilihan Lokasi
-
Daerah ini belum terlalu terjamah oleh
budaya-budaya luar (modernisasi), sehingga banyak budaya di daerah ini yang
tetap dipertahankan, sehingga sangat potensial untuk diteliti
C.
Waktu Pelaksanaan Praktikum
-
Jumat – Minggu, 24 – 26 Desember 2010
D.
Alat da Bahan
-
Keusioner sebagai daftar pertanyaan
kepada masyarakat setempat untuk mengetahui keadaan sosialnya
-
Pulpen untuk menuliskan jawaban –
jawaban dari masyarakat tentang apa yang telah tertera di kuesioner
-
Tabulasi untuk memformulasikan data –
data yang telah didapat setela penelitian
E.
Teknik Pelaksanaan Praktikum
-
Pengarahan atau penyampaian hal-hal
penting dari asisten kelompok
-
Persiapan secara berkelompok
-
Pembagian kelompok-kelompok kecil 2-3
orang, untuk mempercepat pengambilan data
F.
Teknik Pengambilan Data
-
Survei lapangan
-
Observasi masyarakat setempat atau
langsung datang ke rumah-rumah warga
G.
Teknik Analisis Data
-
Menggunakan Teknik Tabulasi
BAB
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
- Tabel 1
Kelompok Umur Responden
Umur
|
Jumlah
|
Presentase
|
35 tahun
35
– 45 tahun
45 tahun
|
7
orang
6
orang
7
orang
|
35
%
30
%
35
%
|
Jumlah
|
20
orang
|
100%
|
Sumber
data: Hasil olah data kuesioner, tanggal
25 Desember 2010
- Tabel
2 Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan
|
Jumlah
|
Presentase
|
Tukang
(batu, kayu, dll)
Pegawai
Negeri Sipil
ABRI/POLRI
Pegawai
Swasta
Pedagang
Petani
Dll.
|
1
orang
1
orang
-
-
3
orang
8
orang
7
orang
|
5
%
5
%
-
-
15
%
40
%
35
%
|
Jumlah
|
20
|
100%
|
Sumber
data: Hasil olah data kuesioner, tanggal
25 Desember 201
- Tabel
3 Karakteristik berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat
Pendidikan
|
Jumlah
|
Presentase
|
Tidak
tamat SD
Tamat
SD
Tidak
tamat SMP
Tamat
SMP/sederajat
Tamat
SMA/sederajat
Sarjan
muda
Sarjana
|
1
orang
14
orang
-
1
orang
3
orang
-
1
orang
|
5
%
70
%
-
5
%
15%
5
%
|
jumlah
|
20
orang
|
100%
|
Sumber
data: Hasil olah data kuesioner, tanggal
25 Desember 2010
- Tabel
4 Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendapatan
Tingkat
Pendapatan/bulan
|
Jumlah
|
Presentase
|
Rp 1.000.000
Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000
Rp 2.000.0000
|
10
orang
5
orang
5
orang
|
50
%
25
%
25
%
|
Jumlah
|
20
|
100%
|
Sumber
data: Hasil olah data kuesioner, tanggal
25 Desember 2010
- Tabel
5 Karakteristik Berdasarkan Jumlah Anggota/ anak yang dimiliki
Jumlah
anggota/anak yang dimilki
|
Jumlah
|
Presentase
|
2 orang
3 – 4 orang
5 orang
|
4
orang
6
orang
10
orang
|
20
%
30
%
50
%
|
Jumlah
|
20
|
100%
|
Sumber
data: Hasil olah data kuesioner, tanggal
25 Desember 2010
- Tabel
6 Karakteristik Berdasarkan Kegiatan Sosial yang Sering dilakukan
Kegiatan
sosial
|
Jumlah
|
Presentase
|
Rapat
desa
Pesta
pernikahan/sunatan
Arisan
Dll
|
2
orang
12
orang
-
6 orang
|
|
Jumlah
|
20
|
100%
|
Sumber
data: Hasil olah data kuesioner, tanggal
25 Desember 2011
- Table
7 Karakteristik Berdasarkan Kegiatan Budaya yang Sering dilakukan
Kegiatan
Budaya
|
Jumlah
|
Presentase
|
Pesta
adat
Maulid
Tidak
ada
|
7
orang
6
oarng
7
orang
|
35
%
30
%
35
%
|
Jumlah
|
20
|
100%
|
- Sumber
data: Hasil olah data kuesioner, tanggal
25 Desember 2010
B. Pembahasan
Berdasarkan
hasil pengamatan kami tentang study lapangan Ilmu Sosial dan Budaya di Desa
Kanreapia Kecamatan Tombolo’ Pao Kabupaten Gowa ini dari 20 rumah atau 20 kepala keluarga.
Dari tabel I kita dapat melihat
jumlah orang yang berumur dibawah 35
tahun diperoleh 7 orang dengan persentase 35 %, orang yang berusia antara 35-45 tahun ada 6 orang dengan persentase 30 %, dan pada orang yang berusia diatas 45 tahun juga ada 7 orang, dengan persentase 35 . Dari data – data tersebut dapat kita
lihat bahwa penduduk di desa Kanreapia tersebar secara merata.
Dari tabel II kita dapat melihat
jumalh orang yang bekerja sebagai
tukang batu/kayu 1 orang (5 %), yang bekerja sebagai PNS tidak ada (0%),
yang bekerja sebagai ABRI/Polri tidak ada (0%), yang bekeerja sebagai pegawai
swasta ada 3 orang (15 %), yang bekerja sebagai pedagang ada 8 orang (40 %), dan yang bekerja sebagai petani ada 7 orang (35 %), serta jumlah orang yang bekerja diluar
pekerjaan tadi seperti wiraswasta ada 1 orang (5 %). Dari hasil ini dapat dilihat bahwa penduduk desa kanrepia tersebut adalah dominan masyarakat atau
penduduk bermata pencaharian petani atau pekebun sayuran,
mengingat juga kondisi di daerah ini sangat cocok untuk berkebun sayuran.
Berdasarkan tabel III, kita dapat
melihat bahwa jumlah orang yang
tidak tamat SD ada 1 orang (5
%), yang tamat SD ada 14 orang (70 %),
tidak tamat SMP/sederajat tidak ada (0 %), yang tamat SMP ada 1 orang (5
%), yang tamat SMA/sederajat ada 3 orang (15 %), dan yang sudah bergelar sarjana muda
tidak ada,sedangkan
yang bergelar sarjana ada 1 orang (5%). Dari hasil ini dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan di
desa ini masih sangat rendah.
Pada tabel ke-IV, hasil responden menurut tingkat
pendapatan yaitu diperoleh jumlah orang yang pendapatannya kurang dari Rp
1.000.000/bulan ada 10 orang (50
%), yang memiliki pendapatan antara Rp 1.000.000-2.000.000/bulan ada 5 orang (25 %), dan yang memiliki pendapatan lebih dari Rp
2.000.000/bulan juga ada 5 0rang (25 %). Dari hasil ini dapat dilihat bahwa penduduk atau
masyarakat daerah kanrepia tersebut adalah kehidupannya rata-rata mapan, dari
hasil ini pula dapat dikatakan masyarakat daerah tersebut kehidupannya makmur.
Pada
tabel ke-V, hasil responden menurut jumlah anggota/anak yang dimiliki,
diperoleh jumlah anggota keluarga yang memiliki anak kurang dari 2 orang ada 4
anggota keluarga (20 %), yang memiliki anak antara 3-4 orang ada 6
anggota keluarga (30 %), dan yang memiliki anak lebih dari 5 orang ada 10 anggota keluarga (50 %). Dari hasil ini dapat dilihat bahwa penduduk atau masyarakat daerah Kanrepia tersebut pertumbuhan penduduknya cukup
cepat.
Dari tabel ke-VI,dapat dilihat bahwa
kegiatan sosial yang sering dilakukan,
seperti rapat-rapat kampung/desa ada 2 orang (10%), pesta-pesta kawin/sunatan ada 12 orang (60%), dan yang melakukan kegiatan arisan
tidak ada ,
dan kegiatan sosial yang lain ada 6 orang (30%). Dari hasil di atas dapat
dilihat bahwa ada bermacam – macam kegiatan sosial yang dilakukan oleh masyarakat
setempat.
Dari tabel ke VII, terlihat bahwa kegiatan budaya yang sering dilakukan, seperti Pesta adat (pesta
panen) ada 7 orang( 35% ), Maulid Nabi ada 6 orang (30%), dan yang tidak melakukan kegiatan budaya ada 7
orang (35%). Jadi hasil tersebut dapat disimpulkan sebagian besar masyarakat
desa Kanreapia masih tetap mempertahankan budayanya.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil
praktikum kita dapat menyimpulkan bahwa tingkat pendidikan masyarakat di desa
Kanreapia masih tergolong rendah, tapi dengan keterbatasan pengetahuan tidak
menutup kemungkinan warga desa Kanreapia tidak bekerja. Ini terlihat mayoritas
penduduknya bekerja sebagai petani sayuran, ini memang sangat cocok karena
didukung oleh kondisi cuaca yang sangat baik untuk pertumbuhan sayur – sayuran.
Melihat
hubungan sosial antar masyarakat di deas Kanreapia yang begitu cukup baik,
begitu juga dengan hubungan sosialnya dengan pendatang baruyang begitu juga
cukup baik, menyebabkan tercipta kerukunan hidup yang harmonis antar
masyarakat. Selain itu kebudayaan gotong – royong di desa Kanreapia masih tetap
dilaksanakan oleh masyarakat setempat, seperti gotong – royong membersihkan
daearah sekitar desa. Kebudayaan ini masih tetap berjalan karena adanya
kesadaran masyarakat setempat untuk menjaga kebersihan desa Kanreapia dan juga
menjaga kerjasama antar masyarakat.
B. Saran
Berdasarkan penelitian atau praktikum lapang yang telah kami
lakukan, saran yang bisa kami
berikan adalah agar makalah atau
laporan ini bisa dijaga oleh pembaca, sehingga apabila di suatu saat di butuhkan dapat
memudahkan dalam kebutuhan
data tentang desa Kanreapia
Kec
Tombolo Pao Kab. Gowa
DAFTAR
PUSTAKA
Giay Beni. 1996. Pembangunan Irian Jaya dalam Perspektif
Agama, Budaya dan Antropologi,
dalam Buletin Deiyai No. 5/thn I/Mei-Juni, 1996, Jayapura
Agussalim, A.M. 2005. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Makassar : Badan Penerbit UNM Makassar
Wikipedia . Org . Wiki Budaya
KUESIONER
STUDI LAPANG MATA KULIAH ISBD
DI DESA
KANREAPIA KEC.TOMBOLO PAO KAB. GOWA
A. IDENTITAS RESPONDEN
1.
Nama Lengkap :…………………………………………..
2.
Umur :…………………………………………..
3.
Jenis Kelamin :..........................................
4.
Agama :…………………………………………..
5.
Pekejaan :…………………………………………..
6.
Pendidikan terakhir :………………………………………….
7.
Suku :………………………………………….
B. PERTANYAAN
1.
Sejak kapan bapak/ibu tinggal di daerah
ini ?
2.
Sebelumnya bapak/ibu tinggal di daerah
mana ?
3.
Alasan apa sehingga bapak atau ibu bisa
menetap di daerah ini ?
a.
Melalui pernikahan
b.
Melalui perdagangan
c.
Lain-lain
4.
Bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang
daerah ini ?
5.
Apakah ada keinginan untuk pindah di
daerah ini dalam rangka mengubah tingkat kesejahteraan yang sebelumnya ?
6.
Bahasa apa yang bapak/ibu gunakan di
daerah ini ?
a.
Makassar c. Indonesia
b.
Bugis d. lain-lain
7.
Berapa banyak anggota keluarga bapak/ibu
yang bekerja ?
8.
Berapa besar pendapatan bapak/ibu selama
satu bulan ?
9.
Berapa besar pendapatan anggota keluarga
bapak/ibu ?
10. Berapa
besar pengeluaran anggota keluarga bapak/ibu ?
11. Bagaimana
hubungan bapak/ibu dengan masyarakat yang lainnya, khususnya tetangga ?
a.
Baik b.
tidak baik
12. Apakah
anda mengetahui seluk beluk daerah ini ?
13. Bagaimana
menurut anda tentang kinerja pemerintah desa saat ini ?
14. Apakah
camat tombolopao pernah atau sering berkunjung di desa ini ?
15. Apakah
ada bantuan untuk masyarakat yang kurang mampu secara rutin (raskin, P2KP,dll)
di desa ini ?
16. Kira-kira
berapa kali dalam sebulan atau setahun bantuan tersebut ?
17. Bagaimana
pendapat bapak/ibu dengan bantuan tersebut ?
a.
Sangat membantu
b.
Biasa saja
c.
Tidak membantu sama sekali
18. Bagaimana
kondisi keamanan di desa ini ?
19. Apakah
ada tugas bergilir (ronda malam) untuk menjaga keamanan di desa ini
20. Organisasi
apa saja yang ada di desa ini ?
a.
PKK
b.
Karangtaruna
c.
BPD (badan permusyawaratan daerah)
d.
Remaja mesjid
e.
Lain-lain
21. Organisasi
keagamaan apa sajakah yang ada di daerah ini ?
a.
Muhammadiyah
b.
Nahdlatul Ulama
c.
Lain-lain
22. Apakah
bapak/ibu aktif dalam organisasi keagamaan tersebut ?
a.
Ya b.
tidak
23. Kegiatan-kegiatan
social apa saja yang sering bapak/ibu ikuti ?
24. Menurut
bapak/ibu kondisi sarana pendidikan di desa ini sudah
memadai atau belum?
25. Menurut
bapak/ibu apakah kondisi sarana kesehatan di desa ini sudah memadai atau belum
?
26. Apakah
ada bantuan yang diharapkan bapak/ibu dari pemerintah desa setempat ?
27. Sebagai
masyarakat yang mayoritas petani, apakah pemerintah desa setempat sering
melakukan penyuluhan pertanian di desa ini ?
28. Bagaimana
masyarakat memanfaatkan lahan di daerah ini ?
29. Apakah
hasil bumi yang lebih dominan di daerah ini ?
a.
Padi d. Kopi
b.
Jagung e. Sayuran
c.
Coklat f. Lain-lain
30. Kemana
sajakah biasanya hasil bumi masyarakat dipasarkan ?
31. Budaya
apa yang masih dipertahankan oleh masyarakat di daerah ini ?
32. Upacara-upacara
apakah yang sering dilakukan oleh masyarakat di daerah ini ?
33. Kapan
upacara tersebut dilakukan (hari, bulan, tahun) ?
34. Apakah
ada pihak lain yang terlibat dalam pelaksanaan acara tersebut selain warga
setempat ?
35. Apakah
ada upaya yang dilakukan dalam melestarikan kebudayaan yang dimliki ?
36. Apakah
budaya gotong royong masih dilakukan oleh masyarakat di daerah ini
37. Pada
kegiatan apa saja masyarakat daerah ini melakukan gotong royong ?
38. Menurut
bapak/ibu, bagaimana cara agar kebudayaan yang telah ada di daerah ini tetap
bertahan?
39. Apakah
ada perbedaan dalam pelaksanaan upacara-upacara adat yang dilakukan saat ini ?
40. Menurut
anda, apakah ada pengaruh antara modernisasi dengan perubahan pelaksanaan
upacara adat ?
41. Menurut
anda, bagaimana cara menyaring modernisasi agar kebudayaan daerah tidak
menghilang
42. Bagaimana
tingkat kekerabatan masyarakat setempat ?
43. Apakah
bapak/ibu sering membantu masyarakat di daerah ini ?
44. Kapan
dan dalam acara/kegiatan apa saja ?
45.
Apa harapan bapak/ibu untuk daerah ini
ke depannya ?
TABULASI DATA STUDI LAPANG
KANREAPIA
Tabel
1 Kelompok Umur Responden
Umur
|
Jumlah
|
Presentase
|
35 tahun
35
– 45 tahun
45 tahun
|
7
orang
6
orang
7
orang
|
35
%
30
%
35
%
|
Jumlah
|
20
orang
|
100%
|
Sumber
data: Hasil olah data kuesioner, tanggal
25 Desember 2010
Tabel
2 Karakteristik Berdasarkan
Pekerjaan
Pekerjaan
|
Jumlah
|
Presentase
|
Tukang
(batu, kayu, dll)
Pegawai
Negeri Sipil
ABRI/POLRI
Pegawai
Swasta
Pedagang
Petani
Dll.
|
1
orang
1
orang
-
-
3
orang
8
orang
7
orang
|
5
%
5
%
-
-
15
%
40
%
35
%
|
Jumlah
|
20
|
100%
|
Sumber
data: Hasil olah data kuesioner, tanggal
25 Desember 201
Tabel
3 Karakteristik berdasarkan Tingkat
Pendidikan
Tingkat
Pendidikan
|
Jumlah
|
Presentase
|
Tidak
tamat SD
Tamat
SD
Tidak
tamat SMP
Tamat
SMP/sederajat
Tamat
SMA/sederajat
Sarjan
muda
Sarjana
|
1
orang
14
orang
-
1
orang
3
orang
-
1
orang
|
5
%
70
%
-
5
%
15%
5
%
|
jumlah
|
20
orang
|
100%
|
Sumber data: Hasil olah data
kuesioner, tanggal 25 Desember 2010
Tabel
4 Karakteristik Berdasarkan Tingkat
Pendapatan
Tingkat
Pendapatan/bulan
|
Jumlah
|
Presentase
|
Rp 1.000.000
Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000
Rp 2.000.0000
|
10
orang
5
orang
5
orang
|
50
%
25
%
25
%
|
Jumlah
|
20
|
100%
|
Sumber data: Hasil olah data
kuesioner, tanggal 25 Desember 2010
Tabel 5 Karakteristik Berdasarkan Jumlah
Anggota/ anak yang dimiliki
Jumlah
anggota/anak yang dimilki
|
Jumlah
|
Presentase
|
2 orang
3 – 4 orang
5 orang
|
4
orang
6
orang
10
orang
|
20
%
30
%
50
%
|
Jumlah
|
20
|
100%
|
Sumber data: Hasil olah data
kuesioner, tanggal 25 Desember 2010
Tabel
6 Karakteristik Berdasarkan
Kegiatan Sosial yang Sering dilakukan
Kegiatan
sosial
|
Jumlah
|
Presentase
|
Rapat
desa
Pesta
pernikahan/sunatan
Arisan
Dll
|
2
orang
12
orang
6 orang
|
10 %
60
%
30 %
|
Jumlah
|
20
|
100%
|
Sumber data: Hasil olah data kuesioner, tanggal 25 Desember 2011
Table
7 Karakteristik Berdasarkan
Kegiatan Budaya yang Sering dilakukan
Kegiatan
Budaya
|
Jumlah
|
Presentase
|
Pesta
adat
Maulid
Tidak
ada
|
7
orang
6
oarng
7
orang
|
35
%
30
%
35
%
|
Jumlah
|
20
|
100%
|
Sumber
data: Hasil olah data kuesioner, tanggal
25 Desember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar