Kamis, 04 Juni 2015

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM PERKEMBANGAN HEWAN “ FERTILISASI ”




I.             Dasar Teori
Menurut Adnan (2008), fertilisasi memiliki beberapa fungsi antara lain:
a.         Transmisi gen dari paternal dan maternal kepada keturunannya.
b.        Merangsang sel telur untuk berkembang lebih lanjut.
c.         Menghasilkan terjadinya sygami, yaitu peleburan sifat genetic paternal dan     maternal.
d.        Mempertahankan kondisi diploiditas suatu spesies tertentu dari jenisnya.
e.         Penentuan jenis kelamin secara genetik.
Fertilisasi merupakan proses peleburan inti gamet jantan dan init gamet betina. Peleburan tersebut merupakan pencampuran karakteristik-karakteristik menurun. Sifat paternal dan maternal sehingga berkembang menjadi individu baru. Secara bertahap, fertilisasi dapat berlangsung dalam beberapa tahap, yaitu (1) penetrasi sperma ke dalam ovum, (2) penyelesaian periode pemasakan ovum, (3) peleburan proneleus gamet jantan dan betina dan (4) amfimiksis kromosom paternal dan maternal (Kimball, 1983).
Mamalia merupakan salah satu contoh yang fertilisasinya secara internal. Sebagian mamalia dilahirkan dan  bukan ditetaskan. Fertilisasi secara internal an embrio berkembang di dalam uterus dari saluran reproduksi betina. Pada mamalia eutheria (berplasenta) lapisan uterus induk dan membran ekstra embrionik yang berasal dari embrio bersama-sama membentuk plasenta, tempat nutrien berdifusi masuk ke dalam darah embrio. Mamalia eutherina umunmya disebut mamalia berplasenta karena plasentanya paling kompleks dan memperlihatkan hubungan yang lebih intim dan berlangsung lebih lama antara induk dan anak yang sedang berkembang               (Campbell, 2004). 

II.          Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum ini yaitu :
a.       Dapat memahami dan memiliki keterampilan dalam mengawinkan mencit
b.      Memiliki pemahaman yang baik mengenai proses fertilisasi pada mamalia.

III.      Metode Praktikum
A.      Waktu dan Tempat
Hari/tanggal            : Rabu, 03 Desember 2014 s/d sabtu, 06 Desember 2014
Waktu                     : 05.00 – 06.00 WITA
Tempat                    : Di Rumah, Jln. Muhajirin II No. 4a
B.       Alat dan Bahan
a.         Alat
1.        Kandang mencit
2.        Kamera
b.        Bahan
1.        Mencit jantan dan betina (Mus musculus)
2.        Makanan mencit
3.        Air minum mencit
4.        Sekam
C.     Prosedur Kerja
a.        Mengawinkan Mencit
1.      Memelihara 1 ekor mencit betina yang sedang estrus dengan seekor mencit jantan dalam satu kandang agar mencit tersebut berkopulasi.
2.      Memeriksa sumbat vagina betina pada pagi hari yang membedakan bahwa mencit telah hamil.
3.      Menimbang berat badan mencit betina yang telah bunting setiap hari, untuk memastikan bahwa mencit tersebut telah mengalami kehamilan.
4.      Memberi makanan berupa pellet dan alat air minum secukupnya. Setelah itu mengganti sekam secara periodic untuk menjaga sanitasi lingkungan.

IV.      Hasil dan Pembahasan
a.        


Hasil Pengamatan
Gambar hasil pengamatan sumbat vagina pada mencit betina
b.        Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan mulai dari hari rabu, 03 Desember 2014, Tiga hari setelah mencit betina yang mengalami estrus dengan mencit jantan disatukan kami menemukan adanya sumbat vagina pada hari sabtu, 06 Desember 2014. Sumbat vagina merupakan suatu tanda bahwa sudah terjadi kopulasi pada mencit. Pada vagina terdapat gumpalan cairan bening yang menutupi vagina mencit. Hasil pengamatan yang telah kami lakukan sesuai dengan teori, adapun teori yang sesuai yaitu mamalia betina pada umumya, hanya akan berkopulasi dengan jantan selama fase estrus, yaitu ketika sel telurnya telah siap untuk dibuahi. Kadang-kadang kopulasi dapat terjadi pada waktu antara 5 jam sebelum ovulasi sampai 8 jam setelah ovulasi. Fase estrus biasanya ditandai dengan alat kelamin luarnya, yaitu vulva yang membengkak dan berwarna kemerahan. Keberhasilan perkawinan mencit ditandai dengan adanya sumbat vagina (vaginal plug) yaitu suatu gumpalan cairan yang menutupi lubang vagina. Adanya sumbat vagina merupakan hari kehamilan ke-0 mencit. Zigot yang terbentuk dari hasil fertilisasi akan mengalami perkembangan menjadi embrio.
Fertilisasi adalah proses peleburan dua macam gamet sehingga terbentuk suatu individu baru dengan sifat genetik yang berasal dari kedua parentalnya. Masuknya spermatozoa kedalam ovum, maka ovum dapat tumbuh menjadi individu baru. Mammalia betina pada umumya, hanya akan berkopulasi dengan jantan selama fase estrus, yaitu ketika sel telurnya telah siap untuk dibuahi.

V.          Kesimpulan dan Saran
A.      Kesimpulan
a.         Mencit betina melakukan perkawinan dengan mencit jantan apabila mencit betina berada dalam fase estrus. Oleh karena itu, jika ingin mengembangbiakkan mencit, kita harus mengetahui keadaan dari fase siklus estrus mencit betina.
b.        Fertilisasi pada mamalia merupakan proses pertemuan dari sel sperma dan ovum yang mempertahankan jumlah kromosom anakan tetap diploid seperti induknya. Zigot hasil fertilisasi akan tumbuh menjadi embrio yang akan menempel atau terjadi implantasi pada dinding uterus.
B.     Saran
Saran saya pada praktikum ini adalah sebaiknya para praktikan betul-betul memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh asisten pendampinganya agar praktikumnya dapat berjalan dengan lancar.
Daftar Pustaka
Adnan. 2008. Perkembangan Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM
Campbell, N. A; J. B. Reece dan L. G. Mitchell. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid II. Jakarta: Erlangga
Kimball, John W. 1983. Biologi Jilid 2 Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar