Senin, 08 Juni 2015

Makalah assessment proyek

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Asesmen merupakan sebuah proses pengumpulan informasi yang terus menerus berlangsung untuk mengukur performansi murid dan proses pembelajaran. Asesmen perkembangan dan belajar siswa memiliki nilai penting. Tidak hanya mengukur kemajuan siswa sebagai bentuk evaluasi program, asesmen juga berguna untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan pengembangan staf dan perencanaan pembelajaran di masa yang akan datang
Asesmen yang tepat berguna untuk membantu siswa berkembang secara optimal, baik fisik, sosial, emosional, intelektual maupun spiritual. Asesmen yang tepat juga dapat digunakan untuk mendeteksi keterlambatan-keterlambatan perkembangan atau kebutuhan-kebutuhan khusus yang mungkin dimiliki siswa. Selain itu informasi yang akurat dari sebuah asesmen bermanfaat untuk peningkatan pembelajaran sehingga proses belajar siswa membaik dan sebagai informasi bagi para orangtua tentang kemajuan dan hal-hal terkait dengan belajar siswa mereka.
Asesmen yang tepat merupakan bagian penting dari program evaluasi dan perbaikan terus menerus kualitas program pendidikan yang sudah dirancang. Dalam program pendidikan yang berkualitas, pihak-pihak terkait dengan pendidikan anak menggunakan informasi dari berbagai macam sumber untuk merencanakan dan membuat keputusan-keputusan tentang anak-anak secara individual.
Salah satu bentuk asesmen adalah penilaian proyek. Penilaian proyek merupakan penilaian untuk mendapatkan gambaran kemampuan menyeluruh/umum secara kontekstual, mengenai kemampuan siswa dalam menerapkan konsep dan pemahaman mata pelajaran tertentu. Penilain ini berfokus pada proses maupun produknya(hasil). Untuk lebih lengkapnya tentang penilaian projek dalam tulisan ini dapat dibaca pada pembahasan berikut
Stufflebeam mengatakan bahwa evaluasi adalah proses menggambarkan, memperoleh dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan. Dengan demikian dapat dimengerti bahwa sesungguhnya evaluasi adalah proses mengukur dan menilai terhadap suatu objek dengan menampilkan hubungan sebab akibat diantara faktor yang mempengaruhi objek tersebut. Sedangkan Bloom mengemukakan bahwa Evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan kenyataan mengenai proses pembelajaran secara sistematis untuk menetapkan apakah terjadi perubahan terhadap peserta didik dan sejauh apakah perubahan tersebut mempengaruhi kehidupan peserta didik.
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat dan mengetahui proses yang terjadi dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran memiliki 3 hal penting yaitu:
1.      Input adalah peserta didik yang telah dinilai kemampuannya dan siap menjalani proses pembelajaran.
2.      Transformasi adalah segala unsur yang terkait dengan proses pembelajaran yaitu ; guru, media dan bahan beljar, metode pengajaran, sarana penunjang dan sistem administrasi.
3.      Output adalah capaian yang dihasilkan dari proses pembelajaran.
Evaluasi,khususnya dalam cara penilaian terbagi atas beberapa cara seperti unjuk kerja, penugasan, hasil kerja, tertulis, portofolio, sikap, dan diri.


Salah satu bentuk penilaian yang dapat digunakan (khususnya dalam mata pelajaran matematika) adalah asesmen proyek.



B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, masalah yang ingin dibahas pada makalah ini adalah untuk menjelaskan teknik penilaian(asesmen) proyek sebagai salah satu bentuk evaluasi.

C.    Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tata cara penggunaan asesmen proyek sebagai salah satu bentuk evaluasi pembelajaran.

D.    Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah:
1.      Menjelaskan pengertian asesmen proyek sebagai salah satu bentu penilaian
2.      Menjelaskan karaktristik dalam asesmen proyek
3.      Menjelaskan jenis-jenis asesmen proyek
4.      Menjelaskan kelebihan dan kekurangan asesmen proyek



BAB II
PEMBAHASAN

A.    DEFENISI ASESMEN PROYEK
Asesmen penilaian proyek merupakan suatu bentuk penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu. Tugas yang diberikan berupa suatu investigasi yang dimulai dari pengumpulan data, pengorganisasian data, pengevaluasian hingga pada proses penyajian data.
Projek merupakan tugas yang harus diselesaikan dalan periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, hingga penyajian data. Dalam pelaksanaannya projek bersumber dari data primer/ skunder, evaluasi hasil dan kerjasama dengan pihak lain sehingga projek merupakan sarana yang penting untuk menilai kemampuan umum dalam suatu bidang. Projek juga akan memberikan informasi tentang pemahaman dan pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu, kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan, dan kemampuan siswa untuk mengomunikasikan informasi.
Dalam kurikulum, hasil belajar dapat dinilai ketika siswa sedang melakukan proses suatu projek, misalnya pada saat merencanakan dan mengororganisasikan investigasi, bekerja dalam tim, dan arahan diri. Selain itu hasil belajar ada yang lebih sesuai apabila dinilai pada produk suatu projek, misalnya pada saat mengidentifikasi dan mengumpulkan informasi, menganalisis dan menginterpretasikan data dan mengkomunikasikan hasil. Dalam hal ini, penilaian projek dapat dilakukan dalam semua level pendidikan karena penialian tugas projek menekankan pada keterampilan dalam mengumpulkan, mengorganisasikan, mengevaluasi dan menyajikan informasi adalah hal umum yang sangat penting.

Dalam penilaian proyek tersebut dapat diperoleh gambaran kemampuan menyeluruh siswa secara kontekstual. Pada bentuk penialian proyek ini dapat dilihat begeiana pemahaman siswa menerapkan secara nyata berbagai pengetahuan yang diperolehnya dalam proses pembelajaran. Contoh sederhana dalam mata pelajaran Matematika khususnya statistika, siswa diminta untuk mengumpulkan data berat badan teman-teman sekelasnya, kemudian diminta mengevaluasi dan menyajikan data yang mereka peroleh dari penelitian mereka.
Proses penilaian dalam asesmen proyek ini dapat dilakukan dimulai dari proses perencanaan, pengerjaan tugas sampai hasil akhir tugas. Sehingga dapat diketahui kemampuan siswa secara menyeluruh, baik dalam perencanaan, pengorganisasian data,hingga tahap mempresentasikan data yang mereka peroleh.

B.     MANFAAT ASESMEN PROYEK
Asesmen proyek sebagai salah satu bentuk penilaian memiliki beberapa manfaat dalam penialian , antara lain:
1.      Mampu menilai keterampilan menyelidiki secara umum.
Pada asesmen proyek, siswa diminta untuk menginvestigasi suatu masalah. Dalam proses penyelidikan ini, siswa harus mampu menyelidiki berbagai hal yang diperlukan dalam tugasnya. Oleh karena itu siswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam meneliti berbagai hal secara umum.
2.      Mampu menilai pemahaman dan pengetahuan dalam bidang tertentu
Dalam menginvestigasi dan mengorganisasikan data yang diperoleh setelah nvestigasi siswa dapat memanfaatkan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang materi yang digunakan dalam tugas yang diberikan
3.      Kemampuan mengaplikasikan pengetahuan dalam suatu penyelidikan
Dalam pengorganisasian data siswa diharuskan menerapkan berbeagai pengetahuan dan pemahamannya tentang materi pelajaran yang menjadi bahan tugas agar data yang diperoleh dapat dipergunakan dengan baik sesuai dengan tujuannya.
4.      Kemampuan menginformasikan subjek secara jelas
Dalam pelaporan, siswa dilatih untuk mampu menyajikan data hasil temuannya kepada teman-temannya terkait dengan tugas yang diberikan secara jelas agar mudah dipahami oleh orang lain.

C.    KARAKTERISTIK ASESMEN PROYEK
Setiap model evaluasi pembelajaran pasti mempunyai kriteria-kriteria penilaian agar penilaian yang akan diterapkan nantinya benar-benar mampu menilai dan mengukur kemampuan siswa tidak hanya dari suatu aspek
misalnya dari aspek kognitifnya saja melainkan dari beberapa aspek. Selain
itu diperlukan adanya suatu penilaian yang benar-benar obyektif.
Untuk mengetahui apakah penilaian proyek (project assessment)
tersebut sudah dapat dianggap berkualitas baik, maka paling tidak harus
diperhatikan tujuh kriteria-kriteria tersebut antara lain:
a.        Generability
Generability
adalah apakah project work peserta didik dalam
melaksanakan tugas yang diberikan tersebut sudah memadai untuk
digeneralisasikan kepada tugas-tugas lain? Dalam hal ini, semakin tugas
tersebut dapat dibandingkan dengan tugas yang lainnya maka kualitas tugas tersebut semakin baik. Asumsinya, tugas tersebut juga
berbobot sebagaimana bentuk-bentuk tugas yang lain.
b.      Authenticity
Apakah tugas yang diberikan tersebut sudah serupa dengan apa yang sering dihadapinya dalam praktek kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, ketika siswa mendapat materi tentang shalat jama’ dan qashar terkadang mereka sudah faham dengan materi yang disampaikan, namun untuk mempraktikkannya sulit. Untuk itulah perlu adanya praktik secara langsung dengan dibimbing oleh guru agama karena dalam kehidupannya sehari-hari siswa sering menghadapi kondisi seperti itu. Mungkin mereka mengetahui dan memahami tentang apa itu shalat jama’ dan qashar tetapi terkadang mereka belum bisa mempraktikkannya  dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan syari’at.
c.       Multiple foci
Multiple foci artinya apakah tugas yang diberikan kepada peserta
didik sudah mengukur lebih dari satu kemampuan yang diinginkan. Bisa
jadi seorang siswa mempunyai kemampuan yang baik dalam menghafal
dan menganalisa suatu materi, namun lemah dalam prakteknya. Untuk itu
guru bisa melengkapi kekurangannya dari aspek psikomotorik tersebut
dengan melihat kemampuan kognitifnya.
d.      Teachability
Teachability artinya tugas yang diberikan merupakan tugas yang
hasilnya semakin baik karena adanya usaha mengajar guru di kelas. Jadi
tugas yang diberikan dalam project work atau penilaian proyek adalah
tugas-tugas yang relevan dengan yang diajarkan guru di dalam kelas.
e.       Fairness
Fairness artinya apakah tugas yang diberikan sudah adil untuk
semua peserta didik. Jadi tugas-tugas tersebut harus sudah dipikirkan,
apakah semua siswa mengerjakan tugas tersebut atau tidak dengan
pertimbangan bahwa kemampuan setiap siswa pasti berbeda dan beragam.
Terkadang dalam suatu kelompok tugas tersebut tergolong mudah,
terkadang ada yang menganggapnya sulit bahkan kadang ada yang merasa
tidak mampu. Untuk itu guru harus bisa mengukur sejauh mana
kemampuan siswanya secara rata-rata.
f.       Feasibility
Feasibility artinya tugas-tugas yang diberikan dalam penilaian
proyek memang relevan untuk dapat dilaksanakan mengingat faktor-faktor
seperti biaya, ruangan (tempat), waktu ataupun peralatannya. Setiap
sekolah mempunyai kemampuan yang berbeda-beda baik sumber daya
manusia maupun perlengkapan sarana prasarananya.
g.      Scorability
Scorability dalam sebuah penilaian adalah hal yang paling
mendasar karena untuk mengetahui valid tidaknya sebuah penilaian.
Artinya apakah tugas yang diberikan nanti dapat di skor dengan akurat dan
reliable sehingga hasil yang diperolehnya juga valid. Dalam penilaian
proyek, seorang guru harus teliti dalam hal penskorannya karena memang
salah satu yang sensitif dari penilaian proyek adalah penskoran
D.   Judging dan pencatatan
Mutu dan manfaat informasi yang diperoleh dari pegamatan kerja siswa dapat diperbaiki oleh guru dengan cara memfokuskan pengamatan pada hasil pembelajaran yang penting dan dengan cara mencatat pengamatan secara sistematik menggunakan cheklis holistik atau perjenjangan anlitik. Informasi tersebut diperoleh guru melalui penilain yang dilakukan oleh siswa sendiri (self asessmen), penilaian antar-kelompok siswa (peer-asessment), atau melalui penilaian yang dilakukan oleh guru (teacher-assessment).
1) Penilaian yang dilakukan oleh siswa sendiri
Keikutsertaan siswa di dalam penilain kerja projek bertujuan untuk membangkitkan semangat mereka di dalam merefleksikan keterampilan umum yang mereka lakukan pada waktu kerja projek. Pada penilaian ni guru dapat memberikan beberapa macam format diantaranya dapat berupa skala perjenjangan analitik (analytic rating scale).
2) Penilaian antar-kelompok siswa
Penilaian ini dilakukan oleh kelompok kerja yang terdiri dari beberapa siswa yang bekerja bersama-sama sebagai suatu tim. Kelompok ini melakukan evaluasi terhadap kemajuan kelompoknya sekaligus hal ini digunakan sebagai bukti kemampuan bekerja siswa didalam kelompoknya.
3) Penilaian yang dilakukan oleh guru
Terdapat sejumlah teknik yang dilakukan oleh guru untuk memfokuskan pengamatannya pada proses kerja siswa, yaitu: lembar log (log sheets), cheeklist pengamatan (observation cheklist), petunjuk penilaian holistik dan analitik untuk menilai performa projek, mereview jurnal siswa, dan catatan anekdot.





E.      Estimasi dan pelaporan prestasi
Informasi mengenai keterampilan umum siswa dapat diperoleh melalui hasil pengamatan proses projek. Informasi ini selanjutnya dapat digunakan untuk mengestimasi tingkat prestasi siswa maupun untuk memonitoring kemajuannya. Dalam kaitanya untuk memonitoring, ada beberapa yang perlu diperhatikanoleh guru yaitu: membuat perkiraan yang seimbang, mengombinasikan bukti projek dengan bukti yang lainya dan memonitoring perkembangan keterampilan dalam kerja projek.
1) Membuat perkiraan yang seimbang
Proses ini dapat dilakukan secara langsung apabila pengamatan dan perkiraan kerja projek mengukur keluaran (outcome) dan tahapan yang terdapat pada daftar kemajuan siswa. Proses estimasi ini dapat dilakukan berdasarkan tingkat prestasi siswa secara keseluruhan.
2) Mengkombinasikan bukti projek dan bukti yang lainnya
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh mengenai tingkat prestasi siswa dalam bidang tertentu. Penggabungan bukti-bukti dari beberapa kerja projek sangat dimungkinkan oleh banyaknya keterampilan projek yang terdapat di dalam bidang pembelajaran.
3) Memonitor perkembangan keterampilan pada lintas bidang pembelajaran
Apabila pendekatan keterampilan proses diterapkan, maka keterampilan tertentu, seperti misalnya mengumpulkan, menganalisa, dan mengorganisasikan informasi dapat digunakan sebagai sumber bukti mengenai kemampuan siswa dalam hal tersebut (ditambah sumber bukti dari projek lainnya.

F.     JENIS – JENIS ASESMEN PROYEK
Berdasarkan focus penilaiannya asesmen proyek dibedakan atas dua jenis, yaitu:
1. Menekankan pada proses, misalnya penilaian pada:
-          Merencanakan dan mengorganisasikan investigasi
-          Bekerja dalam tim
2. Menekankan pada produk, misalnya penilaian pada:
-          Mengidentifikasi dan mengumpulkan informasi yang relevan
-          Menganalisis dan menginterpretasi data
-          Mengkomunikasikan hasil
Dalam penilaian yang menekankan pada proses dan yang menekankan pada produk terdapat beberapa langkah yang berbeda. Berikut langkah-langkah  yang diambil dalam kedua jenis asesmen proyek tersebut adalah:
1.      Langkah-langkah dalam asesmen proyek yang menekankan pada proses:
a.       Merencanakan Penilaian
1)      Melihat kesesuaiannya dengan kurikulum
2)      Dapat dikelolah
b.      Merencanakan spesifikasi yang berfokus pada proses
1)      Memilih topik
2)       Memetakan area yang dicakup
3)      Merencanakan rincian langkah
4)      Memantau pelaksanaan
c.       Pencatatan
1)      Catatan oleh siswa(individu dan kelompok)
2)      Catatan oleh guru
d.      Pelaporan
2.      Langkah-langkah dalam asesmen proyek yang menekankan pada produk:
a.       Merencanakan penilaian
1)      Melihat kesesuaiannya dengan kurikulum
2)      Dapat dikelola
b.      Merencanakan spesifikasi proyek yang berfokus pada produk
1)      Ditentukan ruang lingkup dan cara pengumpulan data
2)      Ditentukan cara presentase dan pelaporannya
3)      Ditentukan dan dikomunikasikan criteria penilaiannya
c.       Pencatatan
1)      Hanya dilakukan oleh guru
2)      Dapat memilih tiga cara pencatatan, yaitu:holistic rating, analytic rating, atau analytic cheklist
d.      Pelaporan

G.    RUBRIK ANALITIK DAN HOLISTIK
Contoh rubrik  holistik
H.    KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ASESMEN PROYEK
1.      Kelebihan asesmen proyek
-          Mampu menilai berbagai jenis kemampuan siswa
-          Meningkatkan kemampuan siswa dalam  mengaplikasikan pengetahuannya dalam suatu penyelidikan
-          Memacu siswa menganalisis  berbagai hal disekitarnya
2.      Kekurangan asesmen proyek
-          Data belum tentu relevan
-          Alokasi waktu cenderung lebih lama
-          Persiapan perlu lebih matang
I.         CONTOH ASESMEN PROYEK
Mata Pelajaran         : Ilmu Pengetahuan Sosial      
Jenjang                    : SMP
Kelas / Semester       : VII   
Contoh Kompetensi Dasar :
menganalisis bentuk-bentuk perilaku yang muncul sebagai dampak globalisasi (konsumerisme, gaya hidup)
         Indikator :
o   Mengidentifikasi bukti-bukti globalisasi di lingkungan masyarakat (mis: dalam hal periklanan, pariwisata, migrasi, telekomunikasi)
o   Membuat daftar perubahan perilaku masyarakat setempat sebagai dampak globalisasi (mis: dalam hal makanan, perilaku, gaya hidup, pakaian, nilai-nilai, komunikasi, perjalanan, dan tradisi)
o   Membandingkan pandangan orang tua dan anak mengenai perubahan-perubahan yang terjadi akibat pengaruh globalisasi
o   Contoh Tugas
Lakukan penelitian sederhana di lingkungan sekitar mengenai pengaruh iklan di media cetak maupun di media elektronik terhadap gaya hidup anak SMP (cara berpakaian, pilihan makanan dan minuman, perilaku)
·         Contoh format pensekoran




BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
Asesmen proyek adalah penilaian terhadap suatu tugas yang mengandung penyelidikan yang harus selesai dalam waktu tertentu. Asesmen ini bermanfaat untuk menilai kemampuan meniliti dan mempresentasikan hasil investigasi secara umum dan menyeluruh, juga memiliki criteria yang harus dipenuhi agar asesmen ini dapat berlangsung sebagaiman diharapkan. Terdiri atas dua jenis berdasarkan pada penekanannya, yaitu: assmen proyek yang menekankan proses dan assmen proyek yang menekankan produk

B.     SARAN
Assesmen proyek baik diterapkan apa bila dsesuaikan dengan materi yang akan dijelaskan, contohnya pada mata pelajaran matematika dalam materi statistika yang akan membantu siswa mengetahui tata cara mulai dari pengumpulan data, pengolaan data hingga pada tahap penyajian data.



DAFTAR PUSTAKA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar