BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Asesmen
merupakan sebuah proses pengumpulan informasi yang terus menerus berlangsung
untuk mengukur performansi murid dan proses pembelajaran. Asesmen perkembangan
dan belajar siswa memiliki nilai penting. Tidak hanya mengukur kemajuan siswa
sebagai bentuk evaluasi program, asesmen juga berguna untuk mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan pengembangan staf dan perencanaan pembelajaran di masa yang
akan datang
Asesmen
yang tepat berguna untuk membantu siswa berkembang secara optimal, baik fisik,
sosial, emosional, intelektual maupun spiritual. Asesmen yang tepat juga dapat
digunakan untuk mendeteksi keterlambatan-keterlambatan perkembangan atau
kebutuhan-kebutuhan khusus yang mungkin dimiliki siswa. Selain itu informasi
yang akurat dari sebuah asesmen bermanfaat untuk peningkatan pembelajaran
sehingga proses belajar siswa membaik dan sebagai informasi bagi para orangtua
tentang kemajuan dan hal-hal terkait dengan belajar siswa mereka.
Asesmen
yang tepat merupakan bagian penting dari program evaluasi dan perbaikan terus
menerus kualitas program pendidikan yang sudah dirancang. Dalam program
pendidikan yang berkualitas, pihak-pihak terkait dengan pendidikan anak
menggunakan informasi dari berbagai macam sumber untuk merencanakan dan membuat
keputusan-keputusan tentang anak-anak secara individual.
Salah
satu bentuk asesmen adalah penilaian
proyek. Penilaian proyek merupakan penilaian untuk mendapatkan gambaran
kemampuan menyeluruh/umum secara kontekstual, mengenai kemampuan siswa dalam
menerapkan konsep dan pemahaman mata pelajaran tertentu. Penilain ini berfokus
pada proses maupun produknya(hasil). Untuk lebih lengkapnya tentang penilaian
projek dalam tulisan ini dapat dibaca pada pembahasan berikut
Stufflebeam
mengatakan bahwa evaluasi adalah proses menggambarkan, memperoleh dan
menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan. Dengan
demikian dapat dimengerti bahwa sesungguhnya evaluasi adalah proses mengukur
dan menilai terhadap suatu objek dengan menampilkan hubungan sebab akibat
diantara faktor yang mempengaruhi objek tersebut. Sedangkan Bloom mengemukakan bahwa Evaluasi
merupakan kegiatan pengumpulan kenyataan mengenai proses pembelajaran secara
sistematis untuk menetapkan apakah terjadi perubahan terhadap peserta didik dan
sejauh apakah perubahan tersebut mempengaruhi kehidupan peserta didik.
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat dan mengetahui
proses yang terjadi dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran memiliki 3
hal penting yaitu:
1. Input
adalah peserta didik yang telah dinilai kemampuannya dan siap menjalani proses
pembelajaran.
2. Transformasi
adalah segala unsur yang terkait dengan proses pembelajaran yaitu ; guru, media
dan bahan beljar, metode pengajaran, sarana penunjang dan sistem administrasi.
3. Output adalah capaian yang
dihasilkan dari proses pembelajaran.
Evaluasi,khususnya dalam cara penilaian terbagi atas beberapa
cara seperti unjuk kerja, penugasan, hasil kerja, tertulis, portofolio, sikap, dan diri.
Salah satu
bentuk penilaian yang dapat digunakan (khususnya dalam mata pelajaran
matematika) adalah asesmen proyek.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas,
masalah yang ingin dibahas pada makalah ini adalah untuk menjelaskan teknik
penilaian(asesmen) proyek sebagai salah satu bentuk evaluasi.
C. Tujuan
Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui tata cara penggunaan asesmen proyek sebagai salah satu bentuk
evaluasi pembelajaran.
D. Manfaat
Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah:
1. Menjelaskan
pengertian asesmen proyek sebagai salah satu bentu penilaian
2. Menjelaskan
karaktristik dalam asesmen proyek
3. Menjelaskan
jenis-jenis asesmen proyek
4. Menjelaskan
kelebihan dan kekurangan asesmen proyek
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
DEFENISI
ASESMEN PROYEK
Asesmen
penilaian proyek merupakan suatu bentuk penilaian terhadap tugas yang harus
diselesaikan dalam kurun waktu tertentu. Tugas yang diberikan berupa suatu
investigasi yang dimulai dari pengumpulan data, pengorganisasian data,
pengevaluasian hingga pada proses penyajian data.
Projek merupakan tugas yang harus diselesaikan dalan
periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari
pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, hingga penyajian data. Dalam
pelaksanaannya projek bersumber dari data primer/ skunder, evaluasi hasil dan
kerjasama dengan pihak lain sehingga projek merupakan sarana yang penting untuk
menilai kemampuan umum dalam suatu bidang. Projek juga akan memberikan
informasi tentang pemahaman dan pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu,
kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan, dan kemampuan siswa untuk mengomunikasikan
informasi.
Dalam kurikulum, hasil belajar dapat dinilai ketika siswa
sedang melakukan proses suatu projek, misalnya pada saat merencanakan dan
mengororganisasikan investigasi, bekerja dalam tim, dan arahan diri. Selain itu
hasil belajar ada yang lebih sesuai apabila dinilai pada produk suatu projek,
misalnya pada saat mengidentifikasi dan mengumpulkan informasi, menganalisis
dan menginterpretasikan data dan mengkomunikasikan hasil. Dalam hal ini,
penilaian projek dapat dilakukan dalam semua level pendidikan karena penialian
tugas projek menekankan pada keterampilan dalam mengumpulkan,
mengorganisasikan, mengevaluasi dan menyajikan informasi adalah hal umum yang
sangat penting.
Dalam penilaian
proyek tersebut dapat diperoleh gambaran kemampuan menyeluruh siswa secara
kontekstual. Pada bentuk penialian proyek ini dapat dilihat begeiana pemahaman
siswa menerapkan secara nyata berbagai pengetahuan yang diperolehnya dalam
proses pembelajaran. Contoh
sederhana dalam mata pelajaran Matematika khususnya statistika, siswa diminta
untuk mengumpulkan data berat badan teman-teman sekelasnya, kemudian diminta
mengevaluasi dan menyajikan data yang mereka peroleh dari penelitian mereka.
Proses penilaian
dalam asesmen proyek ini dapat dilakukan dimulai dari proses perencanaan,
pengerjaan tugas sampai hasil akhir tugas. Sehingga dapat diketahui kemampuan
siswa secara menyeluruh, baik dalam perencanaan, pengorganisasian data,hingga
tahap mempresentasikan data yang mereka peroleh.
B.
MANFAAT
ASESMEN PROYEK
Asesmen proyek
sebagai salah satu bentuk penilaian memiliki beberapa manfaat dalam penialian ,
antara lain:
1. Mampu
menilai keterampilan menyelidiki secara umum.
Pada asesmen proyek, siswa
diminta untuk menginvestigasi suatu masalah. Dalam proses penyelidikan ini,
siswa harus mampu menyelidiki berbagai hal yang diperlukan dalam tugasnya. Oleh
karena itu siswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam meneliti berbagai hal
secara umum.
2. Mampu
menilai pemahaman dan pengetahuan dalam bidang tertentu
Dalam menginvestigasi
dan mengorganisasikan data yang diperoleh setelah nvestigasi siswa dapat
memanfaatkan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang materi yang digunakan
dalam tugas yang diberikan
3. Kemampuan
mengaplikasikan pengetahuan dalam suatu penyelidikan
Dalam pengorganisasian
data siswa diharuskan menerapkan berbeagai pengetahuan dan pemahamannya tentang
materi pelajaran yang menjadi bahan tugas agar data yang diperoleh dapat
dipergunakan dengan baik sesuai dengan tujuannya.
4. Kemampuan
menginformasikan subjek secara jelas
Dalam pelaporan, siswa
dilatih untuk mampu menyajikan data hasil temuannya kepada teman-temannya
terkait dengan tugas yang diberikan secara jelas agar mudah dipahami oleh orang
lain.
C.
KARAKTERISTIK
ASESMEN PROYEK
Setiap model
evaluasi pembelajaran pasti mempunyai kriteria-kriteria penilaian agar
penilaian yang akan diterapkan nantinya benar-benar mampu menilai dan mengukur
kemampuan siswa tidak hanya dari suatu aspek
misalnya dari aspek kognitifnya saja melainkan dari beberapa aspek. Selain
itu diperlukan adanya suatu penilaian yang benar-benar obyektif.
Untuk mengetahui apakah penilaian proyek (project assessment)
tersebut sudah dapat dianggap berkualitas baik, maka paling tidak harus
diperhatikan tujuh kriteria-kriteria tersebut antara lain:
misalnya dari aspek kognitifnya saja melainkan dari beberapa aspek. Selain
itu diperlukan adanya suatu penilaian yang benar-benar obyektif.
Untuk mengetahui apakah penilaian proyek (project assessment)
tersebut sudah dapat dianggap berkualitas baik, maka paling tidak harus
diperhatikan tujuh kriteria-kriteria tersebut antara lain:
a. Generability
Generability adalah apakah project work peserta didik dalam
melaksanakan tugas yang diberikan tersebut sudah memadai untuk
digeneralisasikan kepada tugas-tugas lain? Dalam hal ini, semakin tugas
tersebut dapat dibandingkan dengan tugas yang lainnya maka kualitas tugas tersebut semakin baik. Asumsinya, tugas tersebut juga
berbobot sebagaimana bentuk-bentuk tugas yang lain.
Generability adalah apakah project work peserta didik dalam
melaksanakan tugas yang diberikan tersebut sudah memadai untuk
digeneralisasikan kepada tugas-tugas lain? Dalam hal ini, semakin tugas
tersebut dapat dibandingkan dengan tugas yang lainnya maka kualitas tugas tersebut semakin baik. Asumsinya, tugas tersebut juga
berbobot sebagaimana bentuk-bentuk tugas yang lain.
b. Authenticity
Apakah tugas yang diberikan tersebut sudah serupa dengan apa yang sering dihadapinya dalam praktek kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, ketika siswa mendapat materi tentang shalat jama’ dan qashar terkadang mereka sudah faham dengan materi yang disampaikan, namun untuk mempraktikkannya sulit. Untuk itulah perlu adanya praktik secara langsung dengan dibimbing oleh guru agama karena dalam kehidupannya sehari-hari siswa sering menghadapi kondisi seperti itu. Mungkin mereka mengetahui dan memahami tentang apa itu shalat jama’ dan qashar tetapi terkadang mereka belum bisa mempraktikkannya dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan syari’at.
Apakah tugas yang diberikan tersebut sudah serupa dengan apa yang sering dihadapinya dalam praktek kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, ketika siswa mendapat materi tentang shalat jama’ dan qashar terkadang mereka sudah faham dengan materi yang disampaikan, namun untuk mempraktikkannya sulit. Untuk itulah perlu adanya praktik secara langsung dengan dibimbing oleh guru agama karena dalam kehidupannya sehari-hari siswa sering menghadapi kondisi seperti itu. Mungkin mereka mengetahui dan memahami tentang apa itu shalat jama’ dan qashar tetapi terkadang mereka belum bisa mempraktikkannya dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan syari’at.
c. Multiple
foci
Multiple foci artinya
apakah tugas yang diberikan kepada peserta
didik sudah mengukur lebih dari satu kemampuan yang diinginkan. Bisa
jadi seorang siswa mempunyai kemampuan yang baik dalam menghafal
dan menganalisa suatu materi, namun lemah dalam prakteknya. Untuk itu
guru bisa melengkapi kekurangannya dari aspek psikomotorik tersebut
dengan melihat kemampuan kognitifnya.
didik sudah mengukur lebih dari satu kemampuan yang diinginkan. Bisa
jadi seorang siswa mempunyai kemampuan yang baik dalam menghafal
dan menganalisa suatu materi, namun lemah dalam prakteknya. Untuk itu
guru bisa melengkapi kekurangannya dari aspek psikomotorik tersebut
dengan melihat kemampuan kognitifnya.
d. Teachability
Teachability artinya tugas yang diberikan merupakan tugas yang
hasilnya semakin baik karena adanya usaha mengajar guru di kelas. Jadi
tugas yang diberikan dalam project work atau penilaian proyek adalah
tugas-tugas yang relevan dengan yang diajarkan guru di dalam kelas.
Teachability artinya tugas yang diberikan merupakan tugas yang
hasilnya semakin baik karena adanya usaha mengajar guru di kelas. Jadi
tugas yang diberikan dalam project work atau penilaian proyek adalah
tugas-tugas yang relevan dengan yang diajarkan guru di dalam kelas.
e. Fairness
Fairness artinya apakah tugas yang diberikan sudah adil untuk
semua peserta didik. Jadi tugas-tugas tersebut harus sudah dipikirkan,
apakah semua siswa mengerjakan tugas tersebut atau tidak dengan
pertimbangan bahwa kemampuan setiap siswa pasti berbeda dan beragam.
Terkadang dalam suatu kelompok tugas tersebut tergolong mudah,
terkadang ada yang menganggapnya sulit bahkan kadang ada yang merasa
tidak mampu. Untuk itu guru harus bisa mengukur sejauh mana
kemampuan siswanya secara rata-rata.
Fairness artinya apakah tugas yang diberikan sudah adil untuk
semua peserta didik. Jadi tugas-tugas tersebut harus sudah dipikirkan,
apakah semua siswa mengerjakan tugas tersebut atau tidak dengan
pertimbangan bahwa kemampuan setiap siswa pasti berbeda dan beragam.
Terkadang dalam suatu kelompok tugas tersebut tergolong mudah,
terkadang ada yang menganggapnya sulit bahkan kadang ada yang merasa
tidak mampu. Untuk itu guru harus bisa mengukur sejauh mana
kemampuan siswanya secara rata-rata.
f. Feasibility
Feasibility artinya tugas-tugas yang diberikan dalam penilaian
proyek memang relevan untuk dapat dilaksanakan mengingat faktor-faktor
seperti biaya, ruangan (tempat), waktu ataupun peralatannya. Setiap
sekolah mempunyai kemampuan yang berbeda-beda baik sumber daya
manusia maupun perlengkapan sarana prasarananya.
Feasibility artinya tugas-tugas yang diberikan dalam penilaian
proyek memang relevan untuk dapat dilaksanakan mengingat faktor-faktor
seperti biaya, ruangan (tempat), waktu ataupun peralatannya. Setiap
sekolah mempunyai kemampuan yang berbeda-beda baik sumber daya
manusia maupun perlengkapan sarana prasarananya.
g. Scorability
Scorability dalam sebuah penilaian adalah hal yang paling
mendasar karena untuk mengetahui valid tidaknya sebuah penilaian.
Artinya apakah tugas yang diberikan nanti dapat di skor dengan akurat dan
reliable sehingga hasil yang diperolehnya juga valid. Dalam penilaian
proyek, seorang guru harus teliti dalam hal penskorannya karena memang
salah satu yang sensitif dari penilaian proyek adalah penskoran
Scorability dalam sebuah penilaian adalah hal yang paling
mendasar karena untuk mengetahui valid tidaknya sebuah penilaian.
Artinya apakah tugas yang diberikan nanti dapat di skor dengan akurat dan
reliable sehingga hasil yang diperolehnya juga valid. Dalam penilaian
proyek, seorang guru harus teliti dalam hal penskorannya karena memang
salah satu yang sensitif dari penilaian proyek adalah penskoran
D.
Judging
dan pencatatan
Mutu dan manfaat informasi yang diperoleh dari pegamatan
kerja siswa dapat diperbaiki oleh guru dengan cara memfokuskan pengamatan pada
hasil pembelajaran yang penting dan dengan cara mencatat pengamatan secara
sistematik menggunakan cheklis holistik atau perjenjangan anlitik. Informasi
tersebut diperoleh guru melalui penilain yang dilakukan oleh siswa sendiri
(self asessmen), penilaian antar-kelompok siswa (peer-asessment), atau melalui
penilaian yang dilakukan oleh guru (teacher-assessment).
1) Penilaian yang dilakukan oleh siswa
sendiri
Keikutsertaan siswa di dalam
penilain kerja projek bertujuan untuk membangkitkan semangat mereka di dalam
merefleksikan keterampilan umum yang mereka lakukan pada waktu kerja projek.
Pada penilaian ni guru dapat memberikan beberapa macam format diantaranya dapat
berupa skala perjenjangan analitik (analytic rating scale).
2) Penilaian antar-kelompok siswa
Penilaian ini dilakukan oleh
kelompok kerja yang terdiri dari beberapa siswa yang bekerja bersama-sama
sebagai suatu tim. Kelompok ini melakukan evaluasi terhadap kemajuan
kelompoknya sekaligus hal ini digunakan sebagai bukti kemampuan bekerja siswa
didalam kelompoknya.
3) Penilaian yang dilakukan oleh guru
Terdapat sejumlah teknik yang
dilakukan oleh guru untuk memfokuskan pengamatannya pada proses kerja siswa,
yaitu: lembar log (log sheets), cheeklist pengamatan (observation cheklist),
petunjuk penilaian holistik dan analitik untuk menilai performa projek,
mereview jurnal siswa, dan catatan anekdot.
E.
Estimasi dan pelaporan prestasi
Informasi mengenai keterampilan umum siswa dapat diperoleh
melalui hasil pengamatan proses projek. Informasi ini selanjutnya dapat
digunakan untuk mengestimasi tingkat prestasi siswa maupun untuk memonitoring
kemajuannya. Dalam kaitanya untuk memonitoring, ada beberapa yang perlu
diperhatikanoleh guru yaitu: membuat perkiraan yang seimbang, mengombinasikan
bukti projek dengan bukti yang lainya dan memonitoring perkembangan
keterampilan dalam kerja projek.
1) Membuat perkiraan yang seimbang
Proses ini dapat dilakukan secara
langsung apabila pengamatan dan perkiraan kerja projek mengukur keluaran
(outcome) dan tahapan yang terdapat pada daftar kemajuan siswa. Proses estimasi
ini dapat dilakukan berdasarkan tingkat prestasi siswa secara keseluruhan.
2) Mengkombinasikan bukti projek dan
bukti yang lainnya
Hal ini dilakukan dengan tujuan
untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh mengenai tingkat prestasi siswa
dalam bidang tertentu. Penggabungan bukti-bukti dari beberapa kerja projek
sangat dimungkinkan oleh banyaknya keterampilan projek yang terdapat di dalam
bidang pembelajaran.
3) Memonitor perkembangan keterampilan
pada lintas bidang pembelajaran
Apabila pendekatan keterampilan
proses diterapkan, maka keterampilan tertentu, seperti misalnya mengumpulkan,
menganalisa, dan mengorganisasikan informasi dapat digunakan sebagai sumber
bukti mengenai kemampuan siswa dalam hal tersebut (ditambah sumber bukti dari
projek lainnya.
F.
JENIS
– JENIS ASESMEN PROYEK
Berdasarkan
focus penilaiannya asesmen proyek dibedakan atas dua jenis, yaitu:
1. Menekankan pada proses, misalnya penilaian pada:
-
Merencanakan
dan mengorganisasikan investigasi
-
Bekerja
dalam tim
2.
Menekankan pada produk, misalnya penilaian pada:
-
Mengidentifikasi
dan mengumpulkan informasi yang relevan
-
Menganalisis
dan menginterpretasi data
-
Mengkomunikasikan
hasil
Dalam
penilaian yang menekankan pada proses dan yang menekankan pada produk terdapat
beberapa langkah yang berbeda. Berikut langkah-langkah yang diambil dalam kedua jenis asesmen proyek
tersebut adalah:
1. Langkah-langkah
dalam asesmen proyek yang menekankan pada proses:
a. Merencanakan
Penilaian
1) Melihat
kesesuaiannya dengan kurikulum
2) Dapat
dikelolah
b. Merencanakan
spesifikasi yang berfokus pada proses
1) Memilih
topik
2) Memetakan area yang dicakup
3) Merencanakan
rincian langkah
4) Memantau
pelaksanaan
c. Pencatatan
1) Catatan
oleh siswa(individu dan kelompok)
2) Catatan
oleh guru
d. Pelaporan
2. Langkah-langkah
dalam asesmen proyek yang menekankan pada produk:
a. Merencanakan
penilaian
1) Melihat
kesesuaiannya dengan kurikulum
2) Dapat
dikelola
b. Merencanakan
spesifikasi proyek yang berfokus pada produk
1) Ditentukan
ruang lingkup dan cara pengumpulan data
2) Ditentukan
cara presentase dan pelaporannya
3) Ditentukan
dan dikomunikasikan criteria penilaiannya
c. Pencatatan
1) Hanya
dilakukan oleh guru
2) Dapat
memilih tiga cara pencatatan, yaitu:holistic
rating, analytic rating, atau
analytic cheklist
d. Pelaporan
G.
RUBRIK ANALITIK DAN HOLISTIK
Contoh rubrik
holistik
H.
KELEBIHAN
DAN KEKURANGAN ASESMEN PROYEK
1. Kelebihan
asesmen proyek
-
Mampu menilai berbagai jenis kemampuan
siswa
-
Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuannya dalam suatu
penyelidikan
-
Memacu siswa menganalisis berbagai hal disekitarnya
2. Kekurangan
asesmen proyek
-
Data belum tentu relevan
-
Alokasi waktu cenderung lebih lama
-
Persiapan perlu lebih matang
I.
CONTOH
ASESMEN PROYEK
Mata
Pelajaran : Ilmu Pengetahuan
Sosial
Jenjang :
SMP
Kelas
/ Semester : VII
Contoh
Kompetensi Dasar :
menganalisis
bentuk-bentuk perilaku yang muncul sebagai dampak globalisasi (konsumerisme,
gaya hidup)
•
Indikator :
o
Mengidentifikasi bukti-bukti globalisasi
di lingkungan masyarakat (mis: dalam hal periklanan, pariwisata, migrasi,
telekomunikasi)
o
Membuat daftar perubahan perilaku
masyarakat setempat sebagai dampak globalisasi (mis: dalam hal makanan,
perilaku, gaya hidup, pakaian, nilai-nilai, komunikasi, perjalanan, dan
tradisi)
o
Membandingkan pandangan orang tua dan
anak mengenai perubahan-perubahan yang terjadi akibat pengaruh globalisasi
o
Contoh Tugas
Lakukan penelitian
sederhana di lingkungan sekitar mengenai pengaruh iklan di media cetak maupun
di media elektronik terhadap gaya hidup anak SMP (cara berpakaian, pilihan
makanan dan minuman, perilaku)
·
Contoh format pensekoran
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa:
Asesmen proyek adalah penilaian terhadap suatu tugas yang
mengandung penyelidikan yang harus selesai dalam waktu tertentu. Asesmen ini bermanfaat
untuk menilai kemampuan meniliti dan mempresentasikan hasil investigasi secara
umum dan menyeluruh, juga memiliki
criteria yang harus dipenuhi agar asesmen ini dapat berlangsung sebagaiman
diharapkan. Terdiri
atas dua jenis berdasarkan pada penekanannya, yaitu: assmen proyek yang menekankan proses dan assmen proyek yang menekankan produk
B.
SARAN
Assesmen
proyek baik diterapkan apa bila dsesuaikan dengan materi yang akan dijelaskan,
contohnya pada mata pelajaran matematika dalam materi statistika
yang akan membantu siswa mengetahui tata cara mulai dari pengumpulan data,
pengolaan data hingga pada tahap penyajian data.
DAFTAR PUSTAKA
http://adinegara26me.wordpress.com/artikel/ , 20 april 2012
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2143484-karakteristik-penilaian-proyek-project-assessment/, 20 april 2012
http://id.wikipedia.org/wiki/Evaluasi, 20 april 2012
http://rbaryans.wordpress.com/2007/04/25/kemampuan-membaca-dalam-pembelajaran-matematika/, 25 april 2012
http://rochmad-unnes.blogspot.com/2008/01/penggunaan-pola-pikir-induktif-deduktif.html, 20 april 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar