Kamis, 04 Juni 2015

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM PERKEMBANGAN HEWAN “ METAMORFOSIS ”

I.            DASAR TEORI
Makhluk hidup, perkembangannya dapat dibagi menjadi dua yaitu perkembangan pra lahir (prenatal) dan perkembangan pasca lahir (post natal). Yang dimaksud dengan perkembangan pra lahir yaitu perkembangan organisme yang terjadi sebelum lahir atau penetasan, sedangkan perkembangan pasca lahir adalah perkembangan organismee setelah proses kelahiran atau penetasan. Perkembangan pasca lahir terdiri dari perkembangan yang langsung dan tidak langsung. Perkembangan pasca lahir langsung apabila keturunan yang dilahirkan sudah memiliki struktur tubuh seperti dengan individu dewasa, sedangkan perkembangan pasca lahir tidak lansung apabila keturunan yang dilahirkan atau ditetaskan mempunyai strktur yang berbeda                                                  dengan induknya (Adnan, 2014).
Metamorfosis adalah suatu proses biologi di mana seekor hewan secara fisik mengalami perkembangan biologis setelah dilahirkan atau menetas yang melibatkan perubahan bentuk atau struktur melalui pertumbuhan sel dan differensiasi sel. Salah satu hewan yang mengalami metomorfosis adalah kupu-kupu (Alamendah, 2009).
Pengaturan perubahan tubuh metamorfosis sebagian bersifat progresif dan sebagian bersifat regresif. Progresif terjadi pada organ yang diperlukan pada kehidupan larva dan tidak diperlukan pada saat dewasa, sifat ini akan hilang sama sekali. Sedangkan sifat regresif akan dibentuk sesuai dengan kebutuhan dewasanya (Adnan, 2008).
Menurut Sherwood (2001), ada dua jenis metamorfosis di antaranya adalah sebagaia berikut:
1.            Metamorfosis tidak sempurna
Biasanya terjadi pada hewan sejenis serangga. Misalnya capung, belalang, jangkrik dan serangga-serangga lainnya. Karena hewan tersebut melewati hanya duatahapan saja, yaitu dari telur menjadi nimfa kemudian menjadi organisme dewasa.
2.            Metamorfosis sempurna
Terjadi pada katak dan kupu-kupu, artinya pada metamorfosis ini melewati beberapa tahapan di antaranya fase telur, kemudian menetas dan tidak langsung mirip atau serupa dengan induknya. Setelah beberapa minggu, barulah menjadi organisme dewasa yang mirip dengan organisme sebelumnya.
Tahap metamorfosis masih belum dapat dipahami secara jelas, maka dalam hal ini dibutuhkan suatu kegiatan untuk lebih mendalami lagi bagaimana sebenarnya tahap-tahap metamorfosis. Metamorfosis terbagi atas dua, yaitu metamorfosis sempurna dan tidak sempurna. Ada beberapa hewan yang mengalami metamorfosis, misalnya kupu-kupu. Untuk mendalami tahap metamorfosis yang terjadi pada kupu-kupu, mulai dari ulat hingga menjadi kupu-kupu yang dewasa, maka kami melakukan praktikum mengenai metamorfosis.
II.         TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati serta mengetahui tahap-tahap metamorfosis.
III.    METODE PRAKTIKUM
A.    Waktu dan tempat
Hari/tanggal             : 13 Desember 2014 – 11 Januari 2015
Waktu                      :
Tempat                     : Green House Jurusan Biologi FMIPA UNM
B.     Alat dan Bahan
1.      Alat
a.       Kandang kupu-kupu
b.      Gelas plastik
2.      Bahan
a.       Telur kupu-kupu
b.      Daun segar
c.       Air
C.     Prosedur Kerja
a.       Membuat kandang dari rang dan balok kecil dan dilengkapi dengan pintu.
b.      Mengambil ulat dari habitatnya beserta beberapa tangkai daun tempat dia hidup agar daun tetap segar maka tangkai daun tersebut diletakkan dalam gelas yang berisi air.
c.       Mengamati keadaan metamorfosis dari ulat tersebut setiap hari.
d.      Mencatat hasil pengamatan.

IV.        HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan Metamorfosis
Telur

Ulat yang baru menetas

Ulat yang sedang berganti kulit
Ulat dewasa
Ulat sebelum menjadi kepompong
Kepompong
Ngengat keluar dari kepompong
        

B.     Pembahasan
Kupu-kupu termasuk hewan yang mengalami metamorfosis sempurna, namun pada pengamatan kami, telur yang kami amati merupakan telur ngengat bukan kupu-kupu. Namun ngengat juga mengalami metamorfosis sempurna yang terdiri dari beberapa fase yaitu:
a.       Fase telur
Telur pada ngengat sangat sulit ditemukan karena telurnya berukuran kecil dan masa menetasnya juga sangat cepat sehingga sulit diamati. Telur dari ngengat ini mempunyai bentuk yang bervariasi tergantung dari jenis spesiesnya dan pada umumnya berbentuk bulat panjang dengan ujung agak runcing. Telur-telur tersebut biasanya disimpan pada permukaan bawah daun.
b.      Fase larva
Setelah sekitar 3-4 hari, telah mengalami penetasan maka akan berubah menjadi larva dengan warna yang bervariasi. Larva ini dapat bergerak karena adanya bantuan berupa kaki palsu yang berupa tonjolan-tonjolan dibagian ventral tubuhnya. Larva yang sudah siap berpupa memiliki kemampuan untk melompat.
c.       Fase pupa/kepompong
Setelah larva berumur sekitar 9 hari, maka larva berubah menjadi pupa/kepompong yang merupakan sebuah tabung yang berbentuk tong yang biasanya berwarna cokelat yang membungkus larva tersebut. Ulat tersebut membentuk kepompong apabila cadangan makanannya sudah mencukupi Selama dalam fase kepompong. Perkembangan pupa/kepompong dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.
d.      Fase imago
Setelah kepompong berumur 8 hari, dan mencapai stadium matang maka serangga dewasa yang lemah akan keluar dan menempel pada kepompong, setelah kondisi lingkungan dan tubuhnya mendukung maka ngengat tersebut dapat terbang menyerupai individu dewasa.
V.          KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Metamorfosis adalah proses dari ulat menjadi hewan baru (fase sempurna) yaitu ngengat. Pada prosesnya terjadi cukup panjang dan lama namum sederhana. Pertama-tama mulai dari telur yang diletakkan oleh ngengat pada daun yang bertujuan nantinya daun tersebut bisa menjadi bahan makanan ulat tersebut hingga mencapai dewasa setelah tiba waktunya menjadi pupa/ kepompong dan dalam beberapa hari akan menjadi ngengat baru.
B.     Saran
Adapun saran saya setelah mengikuti praktikum ini adalah Sebaiknya dalam melakukan praktikum, praktikan diharapkan bekerja sama dengan baik guna mempermudah praktikum dan memahami apa saja yang akan dilakukan pada saat praktikum.




























DAFTAR PUSTAKA
Adnan. 2008. Perkembangan Hewan. Badan Penerbit FMIPA UNM.Makassar.
                                   
Adnan. 2014. Penuntun Praktikum Perkembangan Hewan. FMIPA UNM. Makassar.

Alamendah. 2009. Metamorfosis Kupu-Kupu pada Manusia. http://alamendah.wordpress.com/2009/09/19/metamorfosis-kupu-kupu-pada-manusia, diakses tanggal 11 Januari 2015.

Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar