BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh
kemampuan satuan pendidikan dalam mengelola pembelajaran. Dalam pembelajaran
terdapat tiga kegiatan yang saling terkait dan merupakan satu kesatuan. Ketiga
kegiatan tersebut adalah penentuan tujuan, perencanaan pengalaman belajar, dan
penentuan prosedur evaluasi. Adapun ketiga kegiatan tadi merupakan unsur pokok
(anchor points) dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan harus dirumuskan
sedemikian rupa sehingga mewakili semua kemampuan siswa yang ingin dicapai.
Rumusan tujuan harus dapat diukur secara baik. Tujuan-tujuan pembelajaran itu
diupayakan pencapaiannnya melalui serangkaian kegiatan pembelajaran yang
dipersiapkan secara matang.
Pembelajaran haruslah memberi peluang kepada siswa
untuk memperoleh pengalaman sehingga dapat mengembangkan tingkah lakunya sesuai
sasaran belajar yang telah dirumuskan. Pembelajaran dilakukan dengan
menggunakan bahan ajar dan latihan yang dipilih dan disusun secara teliti agar
tujuan benar-benar dapat dicapai dengan baik. Upaya untuk memastikan
ketercapaian tujuan-tujuan pembelajaran itu dilakukan dengan menyelenggarakan
rangkaian evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan selama
kurun waktu tertentu yang telah direncanakan. Itulah hakekat evaluasi dalam
desain penyelenggaraan pembelajaran sebagai bagian akhir dari rangkaian ketiga
pokok kegiatan tersebut diatas.
Dengan berlakunya Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan yang memberi sinyalemen kepada guru untuk melakukan perubahan dalam
melaksanakan pembelajaran. Tujuan pembelajaran telah diberikan rambu-rambu
dalam silabus berupa Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar, sedangkan tujuan
secara mendetail dan lebih terfokus pada materi dirumuskan berupa
indikator-indikator yang harus dirumuskan sendiri oleh guru. Dengan pemberian
pengalaman pembelajaran untuk mencapai suatu konsep tertentu, maka proses
evaluasi juga mengalami perubahan. Proses evaluasi yang dahulu dilaksanakan
secara sempit dan terbatas yaitu hanya melakukan test tertulis sekarang
nampaknya harus bergeser ke arah sistem penilaian yang lebih holistik dan
menyentuh pada indikator hasil pembelajaran sebagai bukti dari pengalaman
belajar yang telah siswa alami.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu adanya
proses penilaian yang tidak hanya mengukur satu aspek kognitif saja, akan
tetapi juga perlu adanya penilaian baru yang bisa mengukur aspek proses atau
kinerja siswa secara aktual yang dapat mengukur kemampuan hasil belajar peserta
didik secara holistik atau keseluruhan. Sehingga diperlukan bentuk assessment
lain yang disebut product assessment.
B.
Rumusan
Masalah
Dari latar
belakang yang telah diuraikan di atas, adapun rumusan masalah yang ingin
dipecahkan dalam makalah ini, antara lain:
1.
Apa pengertian dari penilaian produk ?
2.
Bagaimana teknik penilaian produk ?
3.
Bagaimana penerapan dari penilaian
produk ?
4.
Bagaimana cara penskoran penilaian
produk ?
C.
Tujuan
Penulisan
Dari rumusan
masalah di atas, adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.
Untuk mengetahui pengertian dari
penilaian produk,
2.
Untuk mengetahui teknik penilaian
produk,
3.
Untuk mengetahui penerapan dari
penilaian produk,
4.
Untuk mengetahui cara penskoran dari
penilaian produk,
D.
Manfaat Penulisan
Adapun manfaat
penulisan yang diharapkan dalam penulisan makalah ini, yaitu :
1.
Dapat mengetahui pengertian dari
penilaian produk,
2.
Dapat mengetahui teknik penilaian
produk,
3.
Dapat mengetahui penerapan dari
penilaian produk,
4.
Dapat mengetahui cara penskoran dari
penilaian produk,
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Assessment
produk
Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai
cara dan penggunaan beragamalat penilaian untuk memperoleh
informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau
ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau
prestasi belajar seorang peserta didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan
naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif berupa angka). Pengukuran
berhubungan dengan proses pencarian atau penemuan nilai kuantitatif
tersebut.
Penilaian
hasil kerja (produk) merupakan penilaian kepada siswa dalam mengontrol proses dan
memanfaatkan/menggunakan bahan untuk menghasilkan sesuatu,kerja praktik atau
kualitas estetik dari sesuatu yang mereka produksi. Penilaian produk akan
menilai kemampuan siswa dalam :
·
Bereksplorasi dan mengembangkan gagasan dalam mendesain
·
Memilih bahan-bahan yang tepat
·
Menggunakan alat
·
Menunjukkan inovasi dan kreasi
·
Memilih bentuk dan gaya dalam karya seni.
Penilaian
produk adalah penilaian terhadap keterampilan dalam membuat suatu produk. Dalam
matematika, produk yang dapat dibuat misalnya bangun datar persegi,
persegipanjang, segitiga, dan bangun datar lainnya dari bahan kertas atau kayu
atau bahan lainnya; benda-benda ruang seperti kubus, balok, prisma, dan
sebagainya dari bahan kertas atau kayu atau bahan lainnya. Atau membuat
benda-benda ruang yang ada dan dikenal di lingkungan sekitar siswa seperti
membuat dos untuk tempat kue (berbentuk balok atau kubus), dadu, dan
sebagainya. Produk juga dapat berupa hasil kerja siswa misalnya gambar, grafik,
diagram, membuat denah berskala, dan sebagainya.
Penilaian
produk tidak hanya dilakukan terhadap hasil akhir produk, tetapi juga terhadap
proses ketika membuat produk. Pengembangan produk meliputi tiga tahap, yaitu
tahap persiapan, tahap proses pembuatan, dan tahap penilaian akhir produk. Pada
setiap tahapan dalam pembuatan produk perlu dilakukan penilaian. Oleh karena
itu, penilaian unjuk kerja dapat mengacu pada tahapan ini.
Tahap
1: persiapan
Penilaian
pada tahap persiapan meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa dalam
merencanakan, menggali dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
Tahap
2: proses pembuatan produk
Penilaian
pada tahap pembuatan produk meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa dalam
menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
Tahap
3: penilaian (appraisal) akhir produk
Penilaian
pada tahap penilaian akhir produk meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa
dalam membuat produk sesuai kegunaannya dan memenuhi kriteria keindahan dengan
menggunakan bahan, alat, dan teknik tertentu.
B.
Ciri-Ciri Penilaian
Produk
Penilaian hasil kerja (produk) memiliki ciri
khas yang membedakan dari bidang kegiatan yang lain. Ciri-ciri yang dimiliki
oleh penilaian hasil kerja (produk) adalah:
1. Bahwa menilai yang
dilaksanakan dalam rangka mengukur keberhasilan belajar peserta didik itu,
pengukurannya dilaksanakan secara tidak langsung
2. Pengukuran dalam rangka
menilai keberhasilan belajar peserta didik pada umumnya menggunakan
ukuran-ukuran yang bersifat kuantitatif atau lebih sering menggunakan
simbol-simbol angka.
3. Kegiatan hasil belajar
pada umumnya digunakan unit-unit atau satuan-satuan yang tetap. Prestasi
belajar yang dicapai oleh peserta didik dari waktu ke waktu adalah bersifat
relative
4. Dalam kegiatan penilaian
hasil belajar sulit untuk dihindari terjadinya kekeliruan pengukuran.
C.
Tujuan Penilaian produk
Penilaian hasil kerja bisa digunakan guru untuk:
·
Menilai penguasaan keterampilan siswa yang diperlukan sebelum
mempelajari keterampilan berikutnya;
·
Menilai tingkat kompetensi yang sudah dikuasai siswa pada setiap
akhir jenjang/ kelas di sekolah khususnya sekolah kejuruan;
·
Menilai keterampilan siswa yang akan memasuki institusi pendidikan
kejuruan.
D.
Teknik
penilaian produk
Teknik penilaian produk biasanya menggunakan cara
holistik atau analitik.
1.
Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan
keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal atau Penilaian
dengan cara holistik didasarkan pada kesan keseluruhan dari produk.
2.
Cara analitik , yaitu berdasarkan
aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat
pada semua tahapan proses pengembangan.
E. PENSKORAN
Tahap
|
Deskribsi
|
Skor
|
Persiapan
|
Kemampuan
merencanakan:
a)
Menggali dan mengembangkan gagasan
b)
Mendesain produk,
menentukan alat dan bahan
|
1-10
|
Pembuatan
|
a)
Kemampuan menyeleksi dan menentukan bahan
b)
Kemampuan menyeleksi dan menentukan alat
c)
Kemampuan menyeleksi teknik
|
1-10
|
Penilaian
|
a)
Kemampuan peserta didik membuat produk sesuai kegunaan fungsi
b)
Produk memenuhi kriteria keindahan
|
1-10
|
F.
Perencanaan Dalam Menilai Produk Siswa
Pada
waktu melakukan penilaian hasil kerja siswa, guru harus menentukan dulu hasil
kerja siswa yang mana saja yang akan dijadikan dasar dalam menentukan tingkat
kompetensi siswa. Berikut ini kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan
hasil kerja siswa yang akan dipilih guru untuk penilaian:
1.
Relevan dan mewakili kompetensi yang diukur
Penilaian sebaiknya
didasarkan pada sejumlah hasil kerja yang relevan dengan kompetensi yang
diukur. Selain itu penilaian juga sebaiknya didasarkan pada seluruh aspek
kompetensi (bukan pada salah satu aspek saja). Seperti misalnya penilaian hanya
menekankan pada kualitas hasil kerja tanpa menilai proses kerja, atau penilaian
hanya menekankan pada keterampilan saja tanpa mengukur pemahaman siswa. Hal
yang demikian akan memberikan dampak negatif terhadap proses belajar mengajar.
Strategi yang dapat dilakukan untuk memastikan relevansi dan lingkup hasil
kerja adalah:
·
Menetapkan kompetensi yang akan diukur setiap memberikan tugas
kepada siswa. Perlu diingat pada waktu memberikan tugas kepada siswa sebaiknya
tugas tersebut tidak hanya memungkinkan siswa untuk menunjukkan kompetensi yang
diukur tetapi juga memungkinkan siswa untuk dapat menunjukkan kompetensi
setingkat di atasnya dan kompetensi setingkat di bawahnya.
·
Menetapkan kompetensi yang akan diukur pada tiap tahap dalam
pengerjaan hasil kerja (dalam tahap perencanan, produksi, dan akhir).
2.
Jumlah dan objektivitas hasil kerja
Semakin banyak hasil
kerja yang dinilai untuk masing-masing kompetensi maka kesimpulan yang
dihasilkan akan semakin handal. Untuk memperoleh penilaian hasil kerja yang
handal biasanya digunakan portofolio kerja siswa. Penilaian hasil kerja yang objektif
adalah penilaian yang tidak dipengaruhi oleh jenis dan bentuk hasil kerja
siswa, serta tidak dipengaruhi oleh guru yang menilai.
G.
Pengelolaan Hasil Kerja
Dalam
menilai hasil kerja, guru perlu mengelola sejumlah hasil kerja siswa dan
mencatat hasil penilaiannya. Biasanya guru sudah merencanakan selama satu tahun
ajaran bukti hasil kerja siswa yang harus dikumpulkan. Bermanfaat tidaknya
hasil kerja siswa untuk digunakan sebagai dasar penilaian tergantung pada
spesifikasi tugas yang diberikan kepada siswa. Spesifikasi tugas pada lembar
kerja yang sifatnya umum atau tidak rinci, yang berarti memberi keleluasaan
besar bagi siswa untuk berkreasi, akan mempersulit siswa untuk memenuhi tugas
yang dimaksud.
Oleh
karena itu spesifikasi tugas sebaiknya berisi hal-hal sebagai berikut:
1. Batasan pada tahap perencanaan/ perancangan.
Batasan diberikan untuk membantu siswa agar dapat memfokuskan diri pada proses
kerja. Selain itu batasan diperlukan untuk mempermudah guru menilai
keterampilan atau kompetensi yang diukur dalam tugas tersebut.
2. Merinci langkah-langkah
yang harus dilakukan siswa dalam membuat suatu hasil kerja. Hal ini akan
membantu siswa untuk memfokuskan diri pada langkah-langkah yang akan dinilai.
3. Menyusun kriteria
penilaian secara jelas. Rincian tentang aspek, kompetensi, langkah, kualitas
yang akan dinilai perlu ditulis secara eksplisit disertai nilainya.
Bila
hasil penilaian produk ini diperlukan untuk membandingkan individu satu dengan
individu lainnya, maka keadilan penilaian perlu diperhatikan.
H.
Penilaian Dan Pencatatan Produk Siswa
Penentuan tingkat
kompetensi siswa pada penilaian yang bersifat perkembangan biasanya didasarkan
pada observasi dan penilaian hasil kerja siswa. Terdapat beberapa metode yang
dapat digunakan guru untuk menilai dan mencatat hasil kerja siswa antara lain
adalah sebagai berikut:
1. Anekdotal
Anekdotal adalah catatan
yang dibuat guru selama melakukan pengamatan terhadap siswa pada waktu kegiatan
belajar mengajar. Anekdotal biasanya digunakan untuk mencatat kompetensi yang belum
terlihat pada hasil kerja siswa; misalnya kemampuan siswa untuk bekerjasama,
kemampuan siswa menggunakan peralatan secara aman, atau kemampuan siswa untuk
memilih bahan kerja yang tepat. Agar anekdotal dapat dimanfaatkan secara
maksimal maka sebaiknya guru melakukan hal-hal sebagai berikut:
·
Menentukan kompetensi yang akan diamati dan bagaimana
mengamatinya. Misalnya guru akan mengamati kemampuan siswa mengorganisasi dan
menerapkan prosedur kerja yang benar maka hal-hal yang perlu diamati adalah
kerapianruang kerja siswa, penggunaan alat secara aman, dan penerapan
prinsip-prinsip kenyamanan dalam kerja.
·
Menentukan secara sistematis siswa yang akan diamati karena guru
tidak mungkin mengamati seluruh siswa dalam satu kali kegiatan belajar
mengajar. Dengan cara bergantian tersebut semua siswa akhirnya akan dapat
diamati daripada mengamati seluruh siswa dalam satu kegiatan.
2. Skala penilaian analitis
a.
Analytic Rating adalah penilaian yang dibuat berdasarkan
beberapa aspek pada hasil kerja siswa. Dalam analytic rating guru
menilai hasil kerja siswa dari berbagai perspektif atau kriteria. Misalnya pada
jurusan seni dan desain, hasil karya siswa dinilai selain dari segi
keterampilan teknis juga pemahaman dasar-dasar dari desain.
b.
Analytic Rating biasanya digunakan untuk menilai kemampuan pada
tahap perencanaan/ perancangan dan tahap akhir. Pada kedua tahap tersebut guru
dapat menilai desain atau hasil kerja siswa dari berbagai perspektif atau
kriteria. Untuk setiap keterampilan yang diukur, ditentukan beberapa kriteria
yang harus dipenuhi.
3. Skala penilaian holistic
Penilaian holistik
adalah penilaian terhadap hasil kerja siswa secara keseluruhan. Penilaian
holistik biasanya digunakan untuk penilaian pada tahap akhir seperti penilaian
terhadap kualitas hasil kerja siswa dan penilaian terhadap kemampuan siswa
untuk mengevaluasi hasil kerjanya.
I.
Penerapan Penilaian
Produk
Penilaian produk dapat diterapkan melalui
langkah-langkah berikut:
1) Menyusun Rencana
Penilaian
Perencanaan penilaian
produk umumnya mencakup 6 jenis kegiatan, yaitu:
1.
Merumuskan tujuan dilaksanakannya penilaian produk
2.
Menetapkan spek-aspek yang akan dinilai
3.
Memilih dan menentukan teknik yang akan dipergunakan di dalam
pelaksanaan penilaian
4.
Menyusun alat-alat pengukur yang akan dipergunakan dalam pengukuran
dan penilaian produk peserta didik
5.
Menentukan tolak ukur, norma, atau kriteria yang akan dijadikan
pegangan dalam memberikan interpretasi data hasil penilaian.
6.
Menentukan frekuensi dari kegiatan penilaian produk belajar itu
sendiri.
2)
Menghimpun Data
Dalam penilaian produk,
wujud nyata dari kegiatan menghimpun data adalah melaksanakan
pengukuran, melakukan pengamatan, wawancara atau angket dengan menggunakan
instrument tertentu berupa rating scale, check list, interview atau
questionnaire.
3)
Melakukan Verifikasi Data
Data yang telah berhasil dihimpun harus disaring terlebih dahulu
sebelum diolah lebih lanjut. Proses penyaringan disebut verifikasi data.
Verifikasi data dimaksud untuk dapat memisahkan data yang baik dari data yang
kurang baik.
Data yang telahberhasil
dihimpun harus disaring terlebih dahulu sebelum diolah lebih lanjut.
4)
Mengolah dan Menganalisis Data
Mengolah dan menganalisis hasil penilaian dengan maksud untuk
memberikan makna terhadap data yang telah berhasil dihimpun dalam kegiatan
penilaian. Dalam hal ini, hasil penilaian dapat digunakan teknik statistik dan
nonstatistik tergantung pada jenis data yang diolah dan dianalisis tersebut.
5)
Memberikan Interpretasi dan Menarik Kesimpulan
Interpretasi terhadap hasil penilaian pada hakikatnya adalah
verbalisasi dari makna yang terkandung dalam data yang mengalami pengolahan dan
penganalisisan itu. Atas dasar interpretasi terhadap dua hasil penilaian
akhirnya dapat ditemukan kesimpulan-kesimpulan tertentu.
6)
Tindak Lanjut Hasil Penilaian
Bertitik tolak dari data hasil penilaian yang telah disusun,
diatur, diolah, dianalisis, dan disimpulkan dapat diketahui makna yang
terkandung di dalamnya. Pada akhirnya penilai dapat mengambil keputusan atau
merumuskan kebijakan yang dipandang perlu sebagai tindak lanjut dari kegiatan
penilaian tersebut.
Oleh karena itu, spesifikasi tugas sebaiknya berisi hal-hal sebagai berikut:
a)
Ada Batasan pada Tahapan Persiapan/Perencanaan
Batasan pada tahapan ini diperlukan untuk membantu siswa agar dapt
memfokuskan diri pada proses kerja.
Selain itu, batasan diperlukan untuk mempermudah guru menilai
keterampilan atau kompetensi yang diukur dalam tugas tersebut. Yang dimaksud
batasan adalah deskribsi pada lembar kerja tentang bahan apa saja yang dapat
digunakan dan alat kerja yang boleh digunakan untuk membuat karya tertentu.
b)
Merinci Langkah-Langkah yang harus dilakukan siswa dalam membuat
karya tertentu
Hal ini akan membantu siswa untuk memfokuskan diri pada
langkah-langkah yang akan dinilai.
c)
Menyusun criteria penilaian secara jelas
Rincian tentang aspek, kompetensi, langkah, kualitas yang akan
dinilai perlu ditulis secara eksplisit disertai nilainya.
Bila penilaian hasil
kerja ini diperlukan untuk membandingkanindividu satu dengan individu lainnya,
maka penilaiannya harus adil. Sehubungan dengan penilaian yang adil tersebut,
guru perlu dipertanyakan hal berikut: bila penilaian hasil kerja dipakai untuk
membandingkan kelompok (antar wilayah, antar tahun) maka hal-hl yang perlu
diperhatikan guru adalah pertanyaan berikut:
Beberapa strategi untuk memastikan keadilan dan
kehandalan penilaian hasil kerja, antara lain sebagai berikut:
a)
Menggunakan berbagai hasil kerja siswa untuk menilai satu
kompetensi.
Agar hasil penilaian dapat memberikan kesimpulan tentang tingkat
kompetensi siswa secara akurat maka penilaian harus didasarkan pada beberapa
hasil kerja siswa ( seperti portofolio), dan bukan hanya berdasar pada satu
hasil kerja.
b)
Membuat rincian yang cukup
detail tentang produk yang akan dinilai
Menyusun kriteria penilaian secara jelas dan rinci. Rincian
tentang aspek, kompetensi, langkh, kualitas yang akan dinilai perlu ditulis
secara eksplisit dan disertai nilainya supaya siswa memahami keterampilan atau
kompetensi apa saja yang dinilai dari dirinya.
Tabel 2.1 Contoh
Format Penilaian Melalui Produk
Format Penilaian
Melalui Produk
Mata
Pelajaran/Kelas : Matematika/V (semester 2)
Kompetensi
Dasar : Menentukan jaring-jaring
berbagai bangun ruang sederhana.
Indikator : Mampu membuat berbagai
jaring-jaring kubus.
NO
|
Nama Siswa
|
Aspek 1
|
Aspek 2
|
Aspek 3
|
Jumlah Skor
|
||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|||
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Misalnya aspek yang
dinilai:
Aspek 1:
Keterampilan menggambar jaring-jaring kubus
Aspek 2: Terbentuknya semua jaring-jaring
kubus
Aspek 3: Kemampuan membuat kubus dari semua
jaring-jaring kubus
Keterangan:
1.
Siswa tidak terampil menggambar, tidak terampil
membuat kubus, atau tidak menemukan jaring-jaring kubus.
2.
Siswa kurang terampil menggambar, kurang
terampil membuat kubus, atau kurang dalam menemukan jaring-jaring kubus.
3.
Siswa cukup terampil menggambar, cukup terampil
membuat kubus, atau cukup banyak menemukan jaring-jaring kubus.
4.
Siswa terampil menggambar, terampil membuat
kubus, atau menemukan hampir semua jaring-jaring kubus.
5.
Siswa sangat terampil menggambar, sangat
terampil membuat kubus, atau menemukan semua jaring-jaring kubus.
Rumus penilaian: Nilai = Jumlah skor x
Contoh:
Jumlah skor = 10, nilai = 66,67.
Nilai = Jumlah skor x
= 10 x
= 66,67
J.
Kelebihan dan Kekurangan
Penilaian Produk
Kelebihan dari penilaian
produk
1.
Menyediakan evaluasi lebih lengkap dan alamiah untuk beberapa
penalaran, kemampuan lisan, dan keterampilan-keterampilan fisik,
2.
Adanya kesepakatan antara guru dan siswa tentang kriteria
penilaian dan tugas-tugas yang dikerjakan
3.
Menilai hasil pembelajaran dan keterampilan yang kompleks dan
mempunyai unsure estetika
4.
Memberi motivasi yang besar bagi siswa
5.
Mendorong aplikasi pembelajaran pada situasi kehidupan yang nyata
Kekurangan dari penilaian produk
1.
Sangat menuntut waktu dan usaha
2.
Pertimbangan dan penskoran sifatnya lebih subyektif
3.
Lebih membebani guru karena peran guru lebih besar kepada siswa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
·
Penilaian hasil kerja (produk) merupakan
penilaian kepada siswa dalam mengontrol proses dan memanfaatkan/menggunakan bahan untuk
menghasilkan sesuatu,kerja praktik atau kualitas estetik dari sesuatu yang
mereka produksi.
·
Teknik penilaian produk biasanya
menggunakan cara holistik atau cara analitik.
·
Penilaian produk dapat diterapkan melalui langkah-langkah yaitu
menyusun rencana penilaian, menghimpun data, melakukan verifikasi data,
mengolah dan menganalisis data, memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan,
serta tindak lanjut hasil penilaian
·
Proses penilaian pada penilaian produk dilakukan melalui tiga
tahap yaitu tahap persiapan, tahap pembuatan, dan tahap penilaian.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Teknik penilaian produk. http://blog.elearning.unesa.ac.id/alim-sumarno/teknik
asesmen-penilaian-produk.www.google.co.id.
Diakses pada tanggal 21 April 2012.
Anonim.http://www.
masbied.com/pengertian-asesmen-bentuk-asesmen-dan–langkah-penerapan asesmen.www.google.co.id. Diakses pada tanggal 21 April
2012
Anonim. Evaluasi Hasil Kerja. http://www.scribd.com/doc/87076826/Evaluasi-Hasil-Kerja .www.google.co.id.
Diakses pada tanggal 01 Mei 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar