Senin, 08 Juni 2015

MAKALAH ASSESSMENT PRODUK

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan satuan pendidikan dalam mengelola pembelajaran. Dalam pembelajaran terdapat tiga kegiatan yang saling terkait dan merupakan satu kesatuan. Ketiga kegiatan tersebut adalah penentuan tujuan, perencanaan pengalaman belajar, dan penentuan prosedur evaluasi. Adapun ketiga kegiatan tadi merupakan unsur pokok (anchor points) dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan harus dirumuskan sedemikian rupa sehingga mewakili semua kemampuan siswa yang ingin dicapai. Rumusan tujuan harus dapat diukur secara baik. Tujuan-tujuan pembelajaran itu diupayakan pencapaiannnya melalui serangkaian kegiatan pembelajaran yang dipersiapkan secara matang.
Pembelajaran haruslah memberi peluang kepada siswa untuk memperoleh pengalaman sehingga dapat mengembangkan tingkah lakunya sesuai sasaran belajar yang telah dirumuskan. Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan bahan ajar dan latihan yang dipilih dan disusun secara teliti agar tujuan benar-benar dapat dicapai dengan baik. Upaya untuk memastikan ketercapaian tujuan-tujuan pembelajaran itu dilakukan dengan menyelenggarakan rangkaian evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan selama kurun waktu tertentu yang telah direncanakan. Itulah hakekat evaluasi dalam desain penyelenggaraan pembelajaran sebagai bagian akhir dari rangkaian ketiga pokok kegiatan tersebut diatas.
Dengan berlakunya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang memberi sinyalemen kepada guru untuk melakukan perubahan dalam melaksanakan pembelajaran. Tujuan pembelajaran telah diberikan rambu-rambu dalam silabus berupa Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar, sedangkan tujuan secara mendetail dan lebih terfokus pada materi dirumuskan berupa indikator-indikator yang harus dirumuskan sendiri oleh guru. Dengan pemberian pengalaman pembelajaran untuk mencapai suatu konsep tertentu, maka proses evaluasi juga mengalami perubahan. Proses evaluasi yang dahulu dilaksanakan secara sempit dan terbatas yaitu hanya melakukan test tertulis sekarang nampaknya harus bergeser ke arah sistem penilaian yang lebih holistik dan menyentuh pada indikator hasil pembelajaran sebagai bukti dari pengalaman belajar yang telah siswa alami.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu adanya proses penilaian yang tidak hanya mengukur satu aspek kognitif saja, akan tetapi juga perlu adanya penilaian baru yang bisa mengukur aspek proses atau kinerja siswa secara aktual yang dapat mengukur kemampuan hasil belajar peserta didik secara holistik atau keseluruhan. Sehingga diperlukan bentuk assessment lain yang disebut product assessment.
B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, adapun rumusan masalah yang ingin dipecahkan dalam makalah ini, antara lain:
1.      Apa pengertian dari penilaian produk ?
2.      Bagaimana teknik penilaian produk ?
3.      Bagaimana penerapan dari penilaian produk ?
4.      Bagaimana cara penskoran penilaian produk ?
C.    Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas, adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui pengertian dari penilaian produk,
2.      Untuk mengetahui teknik penilaian produk,
3.      Untuk mengetahui penerapan dari penilaian produk,
4.      Untuk mengetahui cara penskoran dari penilaian produk,
D.    Manfaat  Penulisan
Adapun manfaat penulisan yang diharapkan dalam penulisan makalah ini, yaitu :
1.      Dapat mengetahui pengertian dari penilaian produk,
2.      Dapat mengetahui teknik penilaian produk,
3.      Dapat mengetahui penerapan dari penilaian produk,
4.      Dapat mengetahui cara penskoran dari penilaian produk,

BAB II
PEMBAHASAN



A.    Pengertian Assessment produk
Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragamalat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau penemuan nilai kuantitatif tersebut.
Penilaian hasil kerja (produk) merupakan penilaian kepada siswa dalam mengontrol proses dan memanfaatkan/menggunakan bahan untuk menghasilkan sesuatu,kerja praktik atau kualitas estetik dari sesuatu yang mereka produksi. Penilaian produk akan menilai kemampuan siswa dalam :
·         Bereksplorasi dan mengembangkan gagasan dalam mendesain
·         Memilih bahan-bahan yang tepat
·         Menggunakan alat
·         Menunjukkan inovasi dan kreasi
·         Memilih bentuk dan gaya dalam karya seni.
Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan dalam membuat suatu produk. Dalam matematika, produk yang dapat dibuat misalnya bangun datar persegi, persegipanjang, segitiga, dan bangun datar lainnya dari bahan kertas atau kayu atau bahan lainnya; benda-benda ruang seperti kubus, balok, prisma, dan sebagainya dari bahan kertas atau kayu atau bahan lainnya. Atau membuat benda-benda ruang yang ada dan dikenal di lingkungan sekitar siswa seperti membuat dos untuk tempat kue (berbentuk balok atau kubus), dadu, dan sebagainya. Produk juga dapat berupa hasil kerja siswa misalnya gambar, grafik, diagram, membuat denah berskala, dan sebagainya.
Penilaian produk tidak hanya dilakukan terhadap hasil akhir produk, tetapi juga terhadap proses ketika membuat produk. Pengembangan produk meliputi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap proses pembuatan, dan tahap penilaian akhir produk. Pada setiap tahapan dalam pembuatan produk perlu dilakukan penilaian. Oleh karena itu, penilaian unjuk kerja dapat mengacu pada tahapan ini.
Tahap 1: persiapan
Penilaian pada tahap persiapan meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa dalam merencanakan, menggali dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
Tahap 2: proses pembuatan produk
Penilaian pada tahap pembuatan produk meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
Tahap 3: penilaian (appraisal) akhir produk
Penilaian pada tahap penilaian akhir produk meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa dalam membuat produk sesuai kegunaannya dan memenuhi kriteria keindahan dengan menggunakan bahan, alat, dan teknik tertentu.

B.     Ciri-Ciri Penilaian Produk
Penilaian hasil kerja (produk) memiliki ciri khas yang membedakan dari bidang kegiatan yang lain. Ciri-ciri yang dimiliki oleh penilaian hasil kerja (produk) adalah:
1.      Bahwa menilai yang dilaksanakan dalam rangka mengukur keberhasilan belajar peserta didik itu, pengukurannya dilaksanakan secara tidak langsung
2.      Pengukuran dalam rangka menilai keberhasilan belajar peserta didik pada umumnya menggunakan ukuran-ukuran yang bersifat kuantitatif atau lebih sering menggunakan simbol-simbol angka.
3.      Kegiatan hasil belajar pada umumnya digunakan unit-unit atau satuan-satuan yang tetap. Prestasi belajar yang dicapai oleh peserta didik dari waktu ke waktu adalah bersifat relative
4.      Dalam kegiatan penilaian hasil belajar sulit untuk dihindari terjadinya kekeliruan pengukuran.

C.    Tujuan Penilaian produk
Penilaian hasil kerja bisa digunakan guru untuk:
·         Menilai penguasaan keterampilan siswa yang diperlukan sebelum mempelajari keterampilan berikutnya;
·         Menilai tingkat kompetensi yang sudah dikuasai siswa pada setiap akhir jenjang/ kelas di sekolah khususnya sekolah kejuruan;
·         Menilai keterampilan siswa yang akan memasuki institusi pendidikan kejuruan.

D.    Teknik penilaian produk
Teknik penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.
1.      Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal atau Penilaian dengan cara holistik didasarkan pada kesan keseluruhan dari produk.
2.      Cara analitik , yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahapan proses pengembangan.

E.     PENSKORAN
Tahap
Deskribsi
Skor
Persiapan
Kemampuan merencanakan:
a)      Menggali dan mengembangkan gagasan
b)      Mendesain  produk, menentukan alat dan bahan
1-10
Pembuatan
a)      Kemampuan menyeleksi dan menentukan bahan
b)      Kemampuan menyeleksi dan menentukan alat
c)      Kemampuan menyeleksi teknik
1-10
Penilaian
a)      Kemampuan peserta didik membuat produk sesuai kegunaan fungsi
b)      Produk memenuhi kriteria keindahan
1-10

F.     Perencanaan Dalam Menilai Produk Siswa
Pada waktu melakukan penilaian hasil kerja siswa, guru harus menentukan dulu hasil kerja siswa yang mana saja yang akan dijadikan dasar dalam menentukan tingkat kompetensi siswa. Berikut ini kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan hasil kerja siswa yang akan dipilih guru untuk penilaian:
1.      Relevan dan mewakili kompetensi yang diukur
Penilaian sebaiknya didasarkan pada sejumlah hasil kerja yang relevan dengan kompetensi yang diukur. Selain itu penilaian juga sebaiknya didasarkan pada seluruh aspek kompetensi (bukan pada salah satu aspek saja). Seperti misalnya penilaian hanya menekankan pada kualitas hasil kerja tanpa menilai proses kerja, atau penilaian hanya menekankan pada keterampilan saja tanpa mengukur pemahaman siswa. Hal yang demikian akan memberikan dampak negatif terhadap proses belajar mengajar. Strategi yang dapat dilakukan untuk memastikan relevansi dan lingkup hasil kerja adalah:
·         Menetapkan kompetensi yang akan diukur setiap memberikan tugas kepada siswa. Perlu diingat pada waktu memberikan tugas kepada siswa sebaiknya tugas tersebut tidak hanya memungkinkan siswa untuk menunjukkan kompetensi yang diukur tetapi juga memungkinkan siswa untuk dapat menunjukkan kompetensi setingkat di atasnya dan kompetensi setingkat di bawahnya.
·         Menetapkan kompetensi yang akan diukur pada tiap tahap dalam pengerjaan hasil kerja (dalam tahap perencanan, produksi, dan akhir).
2.      Jumlah dan objektivitas hasil kerja
Semakin banyak hasil kerja yang dinilai untuk masing-masing kompetensi maka kesimpulan yang dihasilkan akan semakin handal. Untuk memperoleh penilaian hasil kerja yang handal biasanya digunakan portofolio kerja siswa. Penilaian hasil kerja yang objektif adalah penilaian yang tidak dipengaruhi oleh jenis dan bentuk hasil kerja siswa, serta tidak dipengaruhi oleh guru yang menilai.

G.     Pengelolaan Hasil Kerja
Dalam menilai hasil kerja, guru perlu mengelola sejumlah hasil kerja siswa dan mencatat hasil penilaiannya. Biasanya guru sudah merencanakan selama satu tahun ajaran bukti hasil kerja siswa yang harus dikumpulkan. Bermanfaat tidaknya hasil kerja siswa untuk digunakan sebagai dasar penilaian tergantung pada spesifikasi tugas yang diberikan kepada siswa. Spesifikasi tugas pada lembar kerja yang sifatnya umum atau tidak rinci, yang berarti memberi keleluasaan besar bagi siswa untuk berkreasi, akan mempersulit siswa untuk memenuhi tugas yang dimaksud.
Oleh karena itu spesifikasi tugas sebaiknya berisi hal-hal sebagai berikut:
1.       Batasan pada tahap perencanaan/ perancangan. Batasan diberikan untuk membantu siswa agar dapat memfokuskan diri pada proses kerja. Selain itu batasan diperlukan untuk mempermudah guru menilai keterampilan atau kompetensi yang diukur dalam tugas tersebut.
2.      Merinci langkah-langkah yang harus dilakukan siswa dalam membuat suatu hasil kerja. Hal ini akan membantu siswa untuk memfokuskan diri pada langkah-langkah yang akan dinilai.
3.      Menyusun kriteria penilaian secara jelas. Rincian tentang aspek, kompetensi, langkah, kualitas yang akan dinilai perlu ditulis secara eksplisit disertai nilainya.
Bila hasil penilaian produk ini diperlukan untuk membandingkan individu satu dengan individu lainnya, maka keadilan penilaian perlu diperhatikan.

H.    Penilaian Dan Pencatatan Produk Siswa
Penentuan tingkat kompetensi siswa pada penilaian yang bersifat perkembangan biasanya didasarkan pada observasi dan penilaian hasil kerja siswa. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan guru untuk menilai dan mencatat hasil kerja siswa antara lain adalah sebagai berikut:
1.       Anekdotal
Anekdotal adalah catatan yang dibuat guru selama melakukan pengamatan terhadap siswa pada waktu kegiatan belajar mengajar. Anekdotal biasanya digunakan untuk mencatat kompetensi yang belum terlihat pada hasil kerja siswa; misalnya kemampuan siswa untuk bekerjasama, kemampuan siswa menggunakan peralatan secara aman, atau kemampuan siswa untuk memilih bahan kerja yang tepat. Agar anekdotal dapat dimanfaatkan secara maksimal maka sebaiknya guru melakukan hal-hal sebagai berikut:
·         Menentukan kompetensi yang akan diamati dan bagaimana mengamatinya. Misalnya guru akan mengamati kemampuan siswa mengorganisasi dan menerapkan prosedur kerja yang benar maka hal-hal yang perlu diamati adalah kerapianruang kerja siswa, penggunaan alat secara aman, dan penerapan prinsip-prinsip kenyamanan dalam kerja.
·         Menentukan secara sistematis siswa yang akan diamati karena guru tidak mungkin mengamati seluruh siswa dalam satu kali kegiatan belajar mengajar. Dengan cara bergantian tersebut semua siswa akhirnya akan dapat diamati daripada mengamati seluruh siswa dalam satu kegiatan.

2.      Skala penilaian analitis
a.       Analytic Rating adalah penilaian yang dibuat berdasarkan beberapa aspek pada hasil kerja siswa. Dalam analytic rating guru menilai hasil kerja siswa dari berbagai perspektif atau kriteria. Misalnya pada jurusan seni dan desain, hasil karya siswa dinilai selain dari segi keterampilan teknis juga pemahaman dasar-dasar dari desain.
b.      Analytic Rating biasanya digunakan untuk menilai kemampuan pada tahap perencanaan/ perancangan dan tahap akhir. Pada kedua tahap tersebut guru dapat menilai desain atau hasil kerja siswa dari berbagai perspektif atau kriteria. Untuk setiap keterampilan yang diukur, ditentukan beberapa kriteria yang harus dipenuhi.
3.      Skala penilaian holistic
Penilaian holistik adalah penilaian terhadap hasil kerja siswa secara keseluruhan. Penilaian holistik biasanya digunakan untuk penilaian pada tahap akhir seperti penilaian terhadap kualitas hasil kerja siswa dan penilaian terhadap kemampuan siswa untuk mengevaluasi hasil kerjanya.

I.       Penerapan Penilaian Produk
Penilaian produk dapat diterapkan melalui langkah-langkah berikut:
1)      Menyusun Rencana Penilaian
Perencanaan penilaian produk umumnya mencakup 6 jenis kegiatan, yaitu:
1.      Merumuskan tujuan dilaksanakannya penilaian produk
2.      Menetapkan spek-aspek yang akan dinilai
3.      Memilih dan menentukan teknik yang akan dipergunakan di dalam pelaksanaan penilaian
4.      Menyusun alat-alat pengukur yang akan dipergunakan dalam pengukuran dan penilaian produk peserta didik
5.      Menentukan tolak ukur, norma, atau kriteria yang akan dijadikan pegangan dalam memberikan interpretasi data hasil penilaian.
6.      Menentukan frekuensi dari kegiatan penilaian produk belajar itu sendiri.

2)      Menghimpun Data
Dalam penilaian produk,  wujud nyata dari kegiatan menghimpun data adalah melaksanakan pengukuran, melakukan pengamatan, wawancara atau angket dengan menggunakan instrument tertentu berupa rating scale, check list, interview atau questionnaire.
3)      Melakukan Verifikasi Data
Data yang telah berhasil dihimpun harus disaring terlebih dahulu sebelum diolah lebih lanjut. Proses penyaringan disebut verifikasi data. Verifikasi data dimaksud untuk dapat memisahkan data yang baik dari data yang kurang baik.
Data yang telahberhasil dihimpun harus disaring terlebih dahulu sebelum diolah lebih lanjut.
4)             Mengolah dan Menganalisis Data
Mengolah dan menganalisis hasil penilaian dengan maksud untuk memberikan makna terhadap data yang telah berhasil dihimpun dalam kegiatan penilaian. Dalam hal ini, hasil penilaian dapat digunakan teknik statistik dan nonstatistik tergantung pada jenis data yang diolah dan dianalisis tersebut.
5)      Memberikan Interpretasi dan Menarik Kesimpulan
Interpretasi terhadap hasil penilaian pada hakikatnya adalah verbalisasi dari makna yang terkandung dalam data yang mengalami pengolahan dan penganalisisan itu. Atas dasar interpretasi terhadap dua hasil penilaian akhirnya dapat ditemukan kesimpulan-kesimpulan tertentu.
6)      Tindak Lanjut Hasil Penilaian
Bertitik tolak dari data hasil penilaian yang telah disusun, diatur, diolah, dianalisis, dan disimpulkan dapat diketahui makna yang terkandung di dalamnya. Pada akhirnya penilai dapat mengambil keputusan atau merumuskan kebijakan yang dipandang perlu sebagai tindak lanjut dari kegiatan penilaian tersebut.
Oleh karena itu, spesifikasi tugas sebaiknya berisi hal-hal sebagai berikut:
a)      Ada Batasan pada Tahapan Persiapan/Perencanaan
Batasan pada tahapan ini diperlukan untuk membantu siswa agar dapt memfokuskan diri pada proses kerja.  Selain itu, batasan diperlukan untuk mempermudah guru menilai keterampilan atau kompetensi yang diukur dalam tugas tersebut. Yang dimaksud batasan adalah deskribsi pada lembar kerja tentang bahan apa saja yang dapat digunakan dan alat kerja yang boleh digunakan untuk membuat karya tertentu.
b)      Merinci Langkah-Langkah yang harus dilakukan siswa dalam membuat karya tertentu
Hal ini akan membantu siswa untuk memfokuskan diri pada langkah-langkah yang akan dinilai.
c)      Menyusun criteria penilaian secara jelas
Rincian tentang aspek, kompetensi, langkah, kualitas yang akan dinilai perlu ditulis secara eksplisit disertai nilainya.
Bila penilaian hasil kerja ini diperlukan untuk membandingkanindividu satu dengan individu lainnya, maka penilaiannya harus adil. Sehubungan dengan penilaian yang adil tersebut, guru perlu dipertanyakan hal berikut: bila penilaian hasil kerja dipakai untuk membandingkan kelompok (antar wilayah, antar tahun) maka hal-hl yang perlu diperhatikan guru adalah pertanyaan berikut:
Beberapa strategi untuk memastikan keadilan dan kehandalan penilaian hasil kerja, antara lain sebagai berikut:
a)      Menggunakan berbagai hasil kerja siswa untuk menilai satu kompetensi.
Agar hasil penilaian dapat memberikan kesimpulan tentang tingkat kompetensi siswa secara akurat maka penilaian harus didasarkan pada beberapa hasil kerja siswa ( seperti portofolio), dan bukan hanya berdasar pada satu hasil kerja.

b)      Membuat rincian  yang cukup detail tentang produk yang akan dinilai
Menyusun kriteria penilaian secara jelas dan rinci. Rincian tentang aspek, kompetensi, langkh, kualitas yang akan dinilai perlu ditulis secara eksplisit dan disertai nilainya supaya siswa memahami keterampilan atau kompetensi apa saja yang dinilai dari dirinya.

Tabel 2.1 Contoh Format Penilaian Melalui Produk
Format Penilaian Melalui Produk

Mata Pelajaran/Kelas : Matematika/V (semester 2)
Kompetensi Dasar     : Menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana.
Indikator                   : Mampu membuat berbagai jaring-jaring kubus.


NO
Nama Siswa
Aspek 1
Aspek 2
Aspek 3
Jumlah Skor
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1

















2




































Misalnya aspek yang dinilai:
Aspek 1: Keterampilan menggambar jaring-jaring kubus
 Aspek 2: Terbentuknya semua jaring-jaring kubus
 Aspek 3: Kemampuan membuat kubus dari semua jaring-jaring kubus
 Keterangan:
1.      Siswa tidak terampil menggambar, tidak terampil membuat kubus, atau tidak menemukan jaring-jaring kubus.
2.      Siswa kurang terampil menggambar, kurang terampil membuat kubus, atau kurang dalam menemukan jaring-jaring kubus.
3.      Siswa cukup terampil menggambar, cukup terampil membuat kubus, atau cukup banyak menemukan jaring-jaring kubus.
4.      Siswa terampil menggambar, terampil membuat kubus, atau menemukan hampir semua jaring-jaring kubus.
5.      Siswa sangat terampil menggambar, sangat terampil membuat kubus, atau menemukan semua jaring-jaring kubus.
Rumus penilaian:  Nilai = Jumlah skor x

Contoh:
Jumlah skor = 10, nilai = 66,67.
Nilai = Jumlah skor x
   = 10 x
   = 66,67


J.      Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Produk
Kelebihan dari penilaian produk
1.      Menyediakan evaluasi lebih lengkap dan alamiah untuk beberapa penalaran, kemampuan lisan, dan keterampilan-keterampilan fisik,
2.      Adanya kesepakatan antara guru dan siswa tentang kriteria penilaian dan tugas-tugas yang dikerjakan
3.      Menilai hasil pembelajaran dan keterampilan yang kompleks dan mempunyai unsure estetika
4.      Memberi motivasi yang besar bagi siswa
5.      Mendorong aplikasi pembelajaran pada situasi kehidupan yang nyata
Kekurangan dari penilaian produk
1.      Sangat menuntut waktu dan usaha
2.      Pertimbangan dan penskoran sifatnya lebih subyektif
3.      Lebih membebani guru karena peran guru lebih besar kepada siswa.


BAB III
PENUTUP



A.    Kesimpulan
·         Penilaian hasil kerja (produk) merupakan penilaian kepada siswa dalam mengontrol proses dan memanfaatkan/menggunakan bahan untuk menghasilkan sesuatu,kerja praktik atau kualitas estetik dari sesuatu yang mereka produksi.
·         Teknik penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau cara analitik.
·         Penilaian produk dapat diterapkan melalui langkah-langkah yaitu menyusun rencana penilaian, menghimpun data, melakukan verifikasi data, mengolah dan menganalisis data, memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan, serta tindak lanjut hasil penilaian
·         Proses penilaian pada penilaian produk dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pembuatan, dan tahap penilaian.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Teknik penilaian produk. http://blog.elearning.unesa.ac.id/alim-sumarno/teknik asesmen-penilaian-produk.www.google.co.id. Diakses pada tanggal 21 April  2012.

Anonim.http://www. masbied.com/pengertian-asesmen-bentuk-asesmen-dan–langkah-penerapan asesmen.www.google.co.id. Diakses pada tanggal 21 April  2012

Anonim. Evaluasi Hasil Kerja. http://www.scribd.com/doc/87076826/Evaluasi-Hasil-Kerja .www.google.co.id. Diakses pada tanggal 01 Mei  2012.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar